Pertama, menyampaikan salam Presiden Jokowi ke Said Aqil. Kedua, mendengarkan langsung pandangan, perhatian dan keprihatinan , kritikan serta harapan PBNU atas kondisi sosial ekonomi dalam negeri saat ini.
Selain itu, pihaknya juga berdiskusi mengenai program pemberdayaan masyarakat. Topik diskusi, salah satunya menyangkut program pemberdayaan masyarakat melalui Kredit Usaha rakyat, Kredit Ultra Mikro dan dukungan pemerintah untuk pesantren dan madrasah termasuk beasiswa santri, bantuan operasional madrasah dan lain-lain.
Ia mengatakan khusus untuk program bantuan pengusaha sangat kecil Ultra Mikro (UMI), beberapa koperasi NU yang sudah besar dan bagus seperti Koperasi Sidogiri sudah menikmati program sebesar Rp. 81,9 Milyar, Koperasi Nusa Umat Sejahtera Rp 103,5 Milyar dan Koperasi Nuansa Umat Jatim Rp 51 Milyar. Meskipun sudah menjangkau koperasi NU, Ani mengatakan pihaknya tetap mendapatkan banyak masukan. "Masukan dan saran yang bermanfaat mengenai bagaimana dapat menjangkau koperasi-koperasi NU yang belum sepenuhnya kuat dan berdaya dengan beban biaya yang adil," kata Ani seperti dikutip CNNIndonesia dari akun Facebooknya, Jumat (24/1).
Ani mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti masukan yang diberikan oleh NU tersebut supaya koperasi organisasi Islam tersebut bisa mendapat kesempatan memperolah bantuan kredit UMI. Ani tidak menjelaskan secara rinci apakah kunjungan tersebut dilakukan berkaitan dengan sindiran Said atau tidak.
Yang pasti, sebelum Ani berkunjung ke PBNU, Said Aqil pernah menyentilnya. Snetilan berkaitan dengan jani Ani yang mau menggelontorkan kredit murah sebesar Rp1,5 triliun.
[Gambas:Video CNN]
Dalam video yang diterima CNNIndonesia.com, Said mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menerima sepeser pun dari nilai yang dijanjikan tersebut.
Marsudi Syuhud, Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU menjelaskan janji Rp1,5 triliun merupakan inisiasi langsung Sri Mulyani untuk membangkitkan ekonomi kecil. Ia mengatakan pada periode pertama pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani bertandang ke kantor PBNU untuk membicarakan memorandum of understanding (MoU) itu.
"MoU katanya untuk membangkitkan ekonomi kecil, micro finance. Jadi, itu bukan sumbangan untuk menyalurkan kredit terhadap mikro ekonomi kecil karena kekayaan enggak merata, katanya mau begitu. Tapi, enggak jadi juga," ujar Marsudi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (24/12) malam.
(agt)
from CNN Indonesia https://ift.tt/30Zqp6p
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ditagih Rp1,5 T oleh PBNU, Sri Mulyani 'Sowan' ke Said Aqil"
Post a Comment