
Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe menjelaskan ada tiga lini usaha asuransi umum yang kerap dijadikan sasaran empuk nasabah nakal untuk mengelabui perusahaan. Ketiga sektor itu, antara lain asuransi perjalanan, kendaraan bermotor, dan perkapalan.
"Fraud ini nilainya dibesar-besarkan. Misalnya untuk asuransi perjalanan dia sakit di luar negeri dirawat di rumah sakit tapi sebenarnya sakitnya begitu-begitu saja," papar Dody, Kamis (23/5).
Contoh lainnya di asuransi perjalanan, misalnya nasabah mengaku kehilangan barang berupa tas bermerek di luar negeri. Namun, sebenarnya tas tersebut palsu sehingga harganya tak semahal yang dijual di toko resminya.
"Tapi dia klaim banyak, ada laporan polisi juga. Laporan polisinya ada, tapi sebenarnya palsu juga," tutur dia.
Sementara, tindak kecurangan yang terjadi di sektor asuransi kendaraan bermotor adalah nasabah dengan membuat skenario yang menggambarkan seakan-akan mobil atau motornya ditabrak oleh kendaraan lain. Dengan begitu, nasabah bisa mengajukan klaim ke perusahaan asuransi.
"Jadi ada mobil khusus yang sengaja menabrakkan, lalu nanti diklaim dengan keterangan harga sparepart mahal, padahal yang ditabrakkin sparepart bekas," jelasnya.
Selain itu, pemegang polis produk perkapalan beberapa kali mengelabui perusahaan dengan memalsukan identitas umur kapal yang sudah tua menjadi lebih muda agar layak diasuransikan. Kemudian, tak jarang nasabah mengajukan klaim atas risiko yang sebenarnya tak terjadi.
"Jadi ada risiko yang sebenarnya tidak ada, tapi di ada-adain, contohnya kapal kena badai dan barang hilang. Padahal kejadiannya tidak ada," ujar Dody.
Kejadian seperti ini, sambung dia, seringkali dilakukan oleh sekelompok orang yang sama. Sejauh ini sudah ada 14 perusahaan yang melaporkan tindakan kecurangan kepada pihak kepolisian.
"Beberapa sudah lapor seperti PT MNC Asuransi Indonesia, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, dan PT Asuransi Adira Dinamika," terangnya.
Ia belum mengetahui secara detail kelanjutan dari masing-masing pelaporan tindakan kecurangan sejumlah perusahaan asuransi kepada kepolisian. Yang pasti, Dody sempat ikut memberikan penjelasan kepada polisi tahun lalu sebagai perwakilan dari AAUI.
"Ini pertama kalinya AAUI ikut campur, pada 2018. Fraud pada 2017 sudah ada tapi belum benar-benar terdeteksi," pungkas Dody.
[Gambas:Video CNN] (aud/agi)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2HV8950
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Industri Asuransi Sebut Rugi Miliaran Akibat Fraud Nasabah"
Post a Comment