Search

Nelayan 'Keder' Jual Ikan Secara Online

Sukabumi, CNN Indonesia -- Warna, salah satu nelayan di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengaku keder ketika diminta menggunakan FishOn, aplikasi pelelangan ikan secara online. Alasannya, belum banyak nelayan yang melek teknologi atau bisa disebut gaptek (gagap teknologi).

Harap maklum, sudah berpuluh-puluh tahun nelayan terbiasa dengan cara-cara tradisional. Mereka terbiasa melempar ikan ke tengkulak atau langsung ke pasar.

"Pengetahuan kami tentang digital kan belum mumpuni. Aplikasi ini (FishOn) ribet. Intinya, belum siap menerima," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (20/7).

TPI Online memang bukan barang lawas. Wajar saja, jika belum banyak nelayan terbiasa. Sistem ini sendiri baru diresmikan pemerintah di TPI Palangpang. Lewat TPI Online, para nelayan dipaksa melek teknologi, melelang ikan melalui FishOn.


Lewat aplikasi ini, seluruh proses penawaran dan negosiasi dilakukan secara transparan. Hasil lelang pun ditransaksikan dengan cara transfer dana. Bukan uang tunai.

Untuk memanfaatkan TPI Online, para nelayan diberikan perangkat sebagai modal awal. Seperti ponsel android, jaket pelampung, dan uang di ATM senilai Rp1 juta.

Seharusnya, program pemerintah ini disambut bahagia oleh para nelayan. Namun, alih-alih bikin senang, nelayan malah mengeluh keder.

Warna mengungkapkan acap kali pulang melaut, ia membawa ikan hasil tangkapannya kepada ketua kelompoknya untuk dijual. "Nelayan kan tidak tidur semalaman. Saat pagi-pagi mereka datang, ya mereka lepas saja ikannya ke ketua atau bos. Tidak suka yang ribet-ribet," tegas dia.


Karena alasan itulah, ia memutuskan untuk mengembalikan 'modal awal' yang diberikan pemerintah dari program TPI Online. "Ada beberapa nelayan juga yang seperti itu karena tidak siap dengan program TPI Online. Kemampuan kami masih rendah," katanya.

Menurut Warna, masih banyak pelatihan dan edukasi yang harus dilakukan pemerintah untuk membekali para nelayan, termasuk dirinya. Ia pesimis program TPI Online bisa berjalan efektif tahun ini.

Patin, ketua kelompok nelayan lain di Kecamatan Ciemas menuturkan sebetulnya, nelayan sudah diberikan pelatihan untuk menggunakan FishOn. Namun, diakuinya hal itu tidaklah mudah. "Banyak yang tidak tahu. Banyak yang bodoh," jelasnya.

Namun demikian, bukan berarti nelayan anti dengan perubahan. Menurut dia, pemerintah seharusnya memberi waktu dan pelatihan lebih. Pasalnya, ia menilai TPI Online dapat meningkatkan taraf hidup nelayan.

Nelayan 'Keder' Jual Ikan Secara OnlineIlustrasi. (CNNIndonesia/Safir Makki).
Disebut mampu meningkatkan taraf hidup nelayan karena program TPI Online juga menyediakan fitur Fish Mart. Ikan hasil tangkapan nelayan dapat dibeli langsung oleh Fish Mart. Harganya pun dijamin tidak akan jatuh, meskipun banjir pasokan.

Aplikasi FishOn juga dapat digunakan untuk mencari keberadaan ikan, sehingga nelayan dapat menghemat waktu dalam berburu. "Sekarang pendapatan minimal Rp4 juta-Rp5 juta. Mungkin, nanti bisa naik lagi di atas itu (dengan FishOn)," terang Patin.

Dalam peresmiannya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan TPI online di Kabupaten Sukabumi ini merupakan bagian dari program satu juta nelayan berdaulat.

Melalui pelelangan secara online, nelayan tak lagi perlu menggunakan uang sebagai alat transaksi. Mereka juga bisa memberitahu hasil tangkapan ikan di laut ke pihak Fish Mart sebelum sampai ke daratan melalui aplikasi FishOn.


"Jadi masih di laut, tapi Fish Market sudah tahu apa yang didapat. Sudah bisa ada transaksi," jelas Luhut.

Dalam hal ini, pemerintah bekerja sama dengan perusahaan rintisan (startup) pemancar sinyal, sehingga nelayan tetap bisa mendapatkan sinyal internet di tengah laut. Sinyal ini bisa didapat dengan jarak 60 kilometer (km) ke tengah laut.

Selain itu, nelayan juga bisa mendapatkan pendapatan yang stabil bila mengikuti program TPI online. Mereka tak perlu lagi bergantung dengan tengkulak sekarang.

"Nelayan tidak bisa dibohongi lagi, yang kasihan tengkulak nanti tidak ada lagi," pungkas Luhut.

(bir)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2JZMpGa
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

1 Response to "Nelayan 'Keder' Jual Ikan Secara Online"

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

    Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan

    Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

    Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.

    Sepatah kata cukup untuk orang bijak.


    ReplyDelete

Powered by Blogger.