
"Memang saya harus sampaikan apa adanya bahwa kita (Indonesia) belum bisa berkompetisi dengan produk-produk asal luar negeri, berkaitan dengan harga, dan juga beberapa produk belum bisa bersaing, berkaitan dengan kualitasnya," ujar Agus saat memberikan keterangan usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (12/2).
Untuk itu, Agus mendorong peningkatan utilisasi dari pabrik dan industri baja nasional. Ia juga mendorong industri baja BUMN maupun swasta agar bisa mengembangkan dengan teknologi sendiri.
Menurutnya, industri baja dalam negeri dapat memanfaatkan cadangan pasir besi yang besar di Pantai Jawa. Hanya saja potensi pasir besi itu tak bisa dimanfaatkan dengan baik karena keterbatasan teknologi. "Nah, (pasir besi) itu belum bisa diolah karena teknologi yang kita miliki, oleh industri baja nasional belum sampai situ. Jadi perlu ada political will dari para industri untuk benahi hal-hal yang berkaitan dengan teknologi," katanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyatakan impor baja menjadi salah satu sumber utama defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan Indonesia. Saat ini, kata Jokowi, impor baja masuk ke peringkat tiga besar impor di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor besi dan baja mencapai US$10,39 miliar pada 2019 lalu. Angka tersebut tumbuh 1,42 persen secara tahunan dan mengambil porsi 6,98 persen dari total impor.
(pris)
from CNN Indonesia https://ift.tt/38rj02E
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menperin Akui Baja RI Kalah Kualitas Dibanding Produk Impor"
Post a Comment