
Dalam dokumen tersebut, kereta cepat Jakarta-Semarang akan memangkas waktu tempuh perjalanan dari 5 jam menjadi 3,5 jam.
Selain kereta cepat Jakarta-Semarang, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang tengah dikerjakan juga masuk dalam daftar proyek prioritas.
Apabila selesai, kereta cepat Jakarta-Bandung akan memangkas waktu tempuh perjalanan dari 3 jam menjadi 40 menit. Kedua proyek kereta kecepatan tinggi di pulau Jawa itu diperkirakan akan menghabiskan anggaran sebesar Rp63,6 triliun. Sebesar Rp42 triliun di antaranya berasal dari skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Sementara, Rp21,6 triliun sisanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pelaksana kedua proyek itu melibatkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan badan usaha.
Selain proyek kereta cepat di Pulau Jawa, pemerintah juga menjadikan proyek kereta api Makassar-Pare-pare sebagai proyek prioritas.
Proyek kereta api ini akan menghubungkan kawasan industri dengan Pelabuhan Garongkong dan Makassar New Port.
Kemudian, kereta api di Sulawesi ini juga akan mengurangi beban angkutan barang di Jalan Nasional Lintas Barat Sulawesi 20-30 persen pada 2045 dengan target angkutan 1,5 juta ton per tahun.Indikasi kebutuhan pendanaan dari proyek kereta api Makassar-Pare-pare adalah Rp6,4 triliun yang bersumber dari APBN sebesar Rp3,8 triliun dan KPBU Rp2,6 triliun.
Sebagai informasi, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat ini dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Proyek ini diperkirakan menelan investasi hingga US$6 miliar atau sekitar Rp81 triliun (asumsi kurs Rp13.500 per dolar AS).
KCIC merupakan badan usaha yang dimiliki oleh konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China Railway International Co. Ltd.
PSBI sendiri merupakan perusahaan patungan beberapa perusahaan BUMN. Perusahaan pelat merah yang dimaksud antara lain, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan porsi kepemilikan 38 persen, KAI sebesar 25 persen, PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sebesar 25 persen, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan porsi kepemilikan 12 persen.
Pemerintah menargetkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung beroperasi pada 2021.
(sfr/agt)from CNN Indonesia https://ift.tt/2OKfusk
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Bangun Kereta Cepat Jakarta-Semarang pada 2020-2024"
Post a Comment