
Rona kekesalan muncul dari wajah Bendahara Negara ketika menghadiri rapat antara Komisi XI DPR dengan Kementerian Keuangan di Gedung DPR/MPR, Jakarta pada Rabu (21/8). Hal ini juga terdengar dari intonasi bicara yang meninggi ketika terus dihujani pertanyaan oleh para anggota Komisi XI DPR.
Dalam rapat itu, Sri Mulyani menumpahkan kekesalannya terkait persoalan defisit keuangan BPJS Kesehatan lantaran berbagai pihak seolah terus bertanya kepadanya bagaimana penyelesaian masalah defisit itu. Padahal, menurutnya, persoalan defisit ini bukan tanggung jawab utamanya sebagai menteri keuangan.
"Kami ini kan menteri keuangan, bukan menteri keuangan kesehatan atau menteri kesehatan keuangan," ujar Sri Mulyani dengan nada tinggi.
Seorang menteri keuangan, sambungnya, hanya berurusan dengan masalah ini ketika ada anggaran yang harus dialokasikan untuk program JKN KIS. Anggaran perlu dirumuskan karena negara memang bertanggung jawab untuk memberikan jaminan kesehatan dalam bentuk subsidi pembayaran iuran, misalnya untuk kelas kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI)."Kalau ada uang di sini, yang defisit, oh ini bisa dipakai. Kami lihat hitungan dan mekanismenya," terangnya.
Sayangnya, menurut Sri Mulyani, yang terjadi saat ini justru berbeda. Berbagai pihak seolah-olah hanya bisa menyalahkan pemerintah, khususnya dirinya, ketika masalah defisit keuangan BPJS Kesehatan tidak kunjung selesai.
"Semua orang bicara seolah-olah menteri keuangan yang belum bayar, padahal kami sudah bayar dan memberi bantuan. Tapi, kami dianggap yang menjadi salah satu persoalan," ungkapnya.
Menurut Sri Mulyani, berbagai pihak seharusnya menyoroti seperti apa program, Manajemen, dan pengelolaan JKN KIS di bawah BPJS Kesehatan. Sebab, perusahaan itu yang sejatinya mendapat mandat dari undang-undang untuk menjalankan program tersebut, termasuk persoalan keuangan di dalamnya."Tetap saja perlu ada kedisiplinan dari BPJS Kesehatan sesuai undang-undang. Begitu juga dengan menteri keuangan ya sebatas tugas dan wewenangnya," jelasnya.
"Kami terus bantu, tapi sekarang yang lebih banyak bicara jadinya kami, bukan BPJS Kesehatan karena semua orang menganggap kalau masalah uang ya ke saya, padahal itu masalah uang yang lain," tandasnya.
Sebelumnya, defisit keuangan kembali membayangi perusahaan peralihan PT Asuransi Kesehatan alias Askes itu. Bahkan, defisit keuangan diperkirakan mencapai Rp28 triliun pada tahun ini.
[Gambas:Video CNN] (uli/lav)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2MrZRWI
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sri Mulyani Soal BPJS: Saya Bukan Menteri Keuangan Kesehatan"
Post a Comment