
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pangsa pasar Astra ikut terkerek dari 45 persen menjadi 50 persen.
Penjualan didominasi merek Toyota, yakni sebanyak 29.499 unit, Daihatsu 13.013 unit, Isuzu 1.838 unit, dan Peugeot 7 unit.
Sebelumnya, sepanjang semester I 2019, penjualan mobil tercatat turun sebesar 7,38 persen dari 352.210 unit menjadi 326.182 unit.
Head of Investor Relation Astra International Tira Ardianti mengatakan kenaikan penjualan pada Juli dipicu berakhirnya periode libur Lebaran 2019. Meski tidak signifikan, ia menyebut penjualan mobil pada gelaran Gaikindo Indonesia Auto Show (GIIAS) 2019 ikut berkontribusi pada penjualan bulan yang sama."Hari kerja sudah normal, saat bulan Juni ada libur Lebaran. Jadi Juni yang tidak normal," jelasnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (21/8).
Meski meningkat secara bulanan, penjualan tahunan masih koreksi sebesar 19,15 persen. Juli tahun lalu perusahaan dengan kode saham ASII itu mampu menjual 54.867 unit. Pangsa pasar pun turun tipis dari 51 persen menjadi 50 persen.
Ia menuturkan lesunya penjualan tahun ini disebabkan harga komoditas utama Indonesia yang turun, seperti batu bara dan sawit, sehingga mempengaruhi kondisi ekonomi. Ia bilang kondisi ekonomi yang lemah berdampak negatif pada permintaan kendaraan.
"Pasar mobil komersial turun dan kemudian menyusul pasar mobil penumpang," katanya.Sementara itu, penjualan segmen Low Cost Green Car (LCGC) tumbuh lebih tinggi sebesar 77,54 persen dari 7.579 unit pada Juni menjadi 13.456 unit sebulan setelahnya. Meski penjualan tumbuh, tapi pangsa pasar tergerus dari 71 persen menjadi 68 persen.
Secara tahunan, penjualan LCGC turun 8,41 persen. Tahun lalu, perseroan mampu menjual 14.692 unit LCG. Pangsa pasar LCGC juga turun dari sebelumnya 70 persen menjadi 68 persen.
[Gambas:Video CNN] (ulf/lav)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2zbYnaz
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penjualan Mobil Astra Melonjak 67,13 Persen pada Juli 2019"
Post a Comment