Search

Tutup Defisit Dagang dari Argentina, RI Tawarkan Pesawat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah tengah berupaya menutup defisit perdagangan dari Argentina. Caranya, dengan meningkatkan ekspor sejumlah komoditas utama hingga menawarkan produk baru, seperti pesawat dan buah-buahan tropis.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$1,68 miliar pada 2018. Nilai tersebut meningkat sekitar 17,96 persen dari 2017. Sayangnya, Indonesia mencatatkan defisit perdagangan dari Argentina mencapai US$1,2 miliar pada 2018. Jumlah defisit itu meningkat sekitar 35,02 persen dari 2017.

Hal itu terjadi karena total ekspor Indonesia ke Argentina hanya sekitar US$250 juta. Sementara nilai ekspor Argentina ke Tanah Air mencapai US$1,43 juta. "Padahal, ekspor kita (Indonesia) ke sana lebih beragam, misalnya karet dan produk karet, alas kaki dan produk alas kaki, kemudian mesin dan peralatan listrik," ucap Darmin di kantornya, Rabu (8/5) malam.

Lebih rinci, nilai ekspor alas kaki dan produk alas kaki sebesar US$71,47 juta, karet dan produk karet US$46,79 juta, serta mesin dan peralatan listrik US$46,3 juta. Sementara produk ekspor Argentina ke Indonesia lebih sedikit, namun nilainya cukup besar. Misalnya, ekspor bungkil dari minyak kedelai (oilcake) mencapai US$934,98 juta, sereal US$220 juta, dan katun US$51,2 juta.

Untuk itu, menurut Darmin, Indonesia perlu mulai meningkatkan nilai ekspor guna mengurangi defisit dagang dengan mitra dagang terbesar di kawasan Amerika Latin itu. "Karena tidak mudah juga untuk mengurangi (impor dari Argentina), yang paling betul menaikkan ekspor ke sana," ungkapnya.

Menurutnya, untuk meningkatkan ekspor ke Argentina, Indonesia sejatinya masih bisa mengandalkan produk ekspor utama saat ini, seperti alas kaki, karet, hingga mesin dan peralatan listrik. Sebab, komoditas itu memang yang paling diperlukan Argentina dari Indonesia. Namun, nilainya perlu ditingkatkan.

Caranya, dengan merangkul lebih banyak lagi pengusaha dari Argentina yang ingin membeli produk-produk tersebut melalui forum dan pameran perdagangan, misalnya Trade Expo Indonesia, acara tahunan dari Kementerian Perdagangan. Tahun ini, Trade Expo akan digelar pada 16-20 Oktober mendatang.

Selain meningkatkan nilai ekspor komoditas utama, Darmin mengatakan pemerintah tengah menawarkan beberapa produk ekspor baru kepada Argentina. Misalnya, pesawat terbang hasil produksi PT Dirgantara Indonesia (Persero), khususnya jenis CN212 dan N219.

Pasalnya, jenis pesawat ini merupakan tipe yang paling mungkin untuk menggantikan berbagai pesawat di kelas yang sama yang saat ini dioperasikan di Argentina. "Besok mereka mau ke PT Dirgantara, lihat CN212 dan segala macam. Mereka mau lihat, tapi kami kan tidak tahu soal belinya bagaimana," celetuknya.

Tak hanya menawarkan ekspor pesawat terbang, Darmin bilang, pemerintah juga berencana menawarkan ekspor buah-buahan tropis. "Dia (Argentina) tidak punya kan karena negaranya agak ke selatan. Sedangkan ekspor buah-buahan tropis saat ini banyaknya hanya ke China saja," ujarnya.

Di sisi lain, mantan direktur jenderal pajak itu mengatakan Indonesia juga perlu berupaya meningkatkan ekspor dan menekan defisit melalui pengurangan jumlah hambatan perdagangan dari Argentina. Sebab, negara yang terkenal dengan Tarian Tango itu rupanya memberlakukan hambatan perdagangan tarif dan non tarif kepada Indonesia.

"Mereka juga kenakan anti dumping untuk (produk berbahan) polyster. Lalu, kami juga kesulitan urus bahan-bahan dalam bahasa Spanyol. Masalahnya, bahasanya beda banget," tuturnya.

Kendati begitu, Darmin belum bisa memberi estimasi kapan sekiranya berbagai tawaran ekspor dari Indonesia bisa berlaku efektif. Lalu, ia juga belum memiliki target khusus terkait kinerja perdagangan kedua negara ke depan. Namun, ia menekankan peningkatan ekspor ke Argentina akan dilakukan sesegera mungkin.

Sebab, Indonesia tengah membutuhkan peningkatan kinerja ekspor untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 5,3 persen pada 2018 dan 5,6 persen pada 2019. Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga terus mendesak agar para jajaran menteri Kabinet Kerja bisa meningkatkan akses dan kinerja ekspor ke negara-negara non tradisional seperti Argentina dan negara lain di kawasan Amerika Latin.

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia http://bit.ly/2YgOcfb
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tutup Defisit Dagang dari Argentina, RI Tawarkan Pesawat"

Post a Comment

Powered by Blogger.