Hal itu didasari oleh kenaikan harga tiket pesawat yang membawa berkah bagi perusahaan pelat merah tersebut. Calon pemudik diperkirakan beralih memilih transportasi laut sebagai angkutan alternatif di tengah harga tiket pesawat yang menjulang.
"Lonjakan pasti ada, diperkirakan sebesar 3 persen dari tahun sebelumnya karena sisi armada tetap," kata Direktur Angkutan Penumpang dan Perintis Pelni O.M. Sodikin kepada CNNIndonesia.com.
Ia menuturkan Pelni tercatat mengangkut penumpang mencapai 280.690 orang pada mudik 2018. Dengan kenaikan 3 persen, maka penumpang Pelni pada mudik 2019 diproyeksi mencapai 289.111 penumpang.
Meskipun diprediksi akan terjadi lonjakan, namun Pelni tidak menambah armada pelayaran, sehingga daya angkutnya tidak berubah. Untuk mengantisipasi lonjakan itu, lanjutnya, Pelni akan menambah frekuensi perjalanan dari armada yang tersedia. Misalnya, Kapal Kelud dengan rute Batam-Belawan yang semula perjalan pergi-pulang (PP) dalam kurun waktu mingguan diubah menjadi per dua hari untuk PP.
"Kami mengadakan perubahan pola trayek (rerouting) untuk trayek-trayek yang berpotensi," imbuhnya.
Saat ini, perusahaan pelayaran nasional ini mengoperasikan 26 kapal penumpang, 46 kapal perintis, enam kapal barang tol laut, dan satu kapal ternak. Selain menyediakan jasa angkutan penumpang, Pelni juga menyediakan jasa muatan barang antar pulau.
[Gambas:Video CNN] (lav/lav)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2VOEXpg
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Pelni Diramal Naik 3 Persen"
Post a Comment