
Chief Sales Officer Home Credit Indonesia Eko Broto Bramantyo menuturkan tren kenaikan pembiayaan mulai terjadi sejak akhir pekan kemarin. Hal ini menarik lantaran pada pekan lalu masyarakat belum sepenuhnya menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Ia memprediksi puncak pembiayaan akan terjadi setelah masyarakat telah menerima THR.
Sebagai perbandingan, penyaluran pembiayaan Home Credit pada periode Lebaran tahun lalu mencapai 30 persen hingga 40 persen di atas rata-rata transaksi bulanan. Namun demikian, ia menuturkan Home Credit belum mengantongi data utuh pertumbuhan penyaluran pembiayaan Lebaran 2019 lantaran harus menunggu tutup bulan.
"Saat ini lumayan signifikan dibandingkan dengan periode Lebaran tahun lalu. Jadi tahun ini kami quit surprise (terkejut) karena ini THR belum turun tapi tren sudah positif," katanya, Selasa (21/5).
Dalam kesempatan yang sama, Chief External Affair Home Credit Indonesia Andy Nahil Gultom menuturkan kenaikan ini dipicu pertumbuhan konsumsi masyarakat. Ia menilai konsumen tak lagi melakukan wait and see (menunggu dan mengamati) untuk melakukan konsumsi.
"Selama ini mungkin mereka juga punya saving (tabungan) yang cukup, mungkin sekarang saatnya mereka melakukan konsumsi untuk bulan ini saja," tuturnya.
Peningkatan ini juga didukung dengan kemudahan akses kepada lembaga pembiayaan, termasuk Home Credit Indonesia. Saat ini, masyarakat bisa mendapatkan pembiayaan dengan syarat terbilang mudah didukung dengan akses digital sehingga mendekatkan konsumen kepada akses pembiayaan.
Ia menyatakan kenaikan ini juga didorong berbagai promo yang ditawarkan Home Credit Indonesia. Beberapa promo yang digandrungi konsumen antara lain zero cash payment atau uang muka nol persen serta bunga nol persen.
"Kami juga menawarkan promo gratis dua kali cicilan, kalau konsumen melakukan pembayaran secara on time (tepat waktu)," jelasnya.
Ia merincikan portofolio pembiayaan didominasi oleh pembiayaan produk smartphone dan elektronik, yakni sebesar 75 persen-80 persen dari total pembiayaan. Sedangkan sisanya, untuk pembiayaan multiguna. Namun, ia enggan membeberkan nominal pembiayaan yang telah disalurkan Home Credit Indonesia.
"Kenapa smartphone mendominasi? Karena secara komoditas, ada komoditas tertentu yang konsumen ganti lebih sering. Jadi by nature (secara alamiah) orang ganti smartphone lebih sering dibandingkan barang lain, sehingga smartphone jadi komoditas yang mendominasi untuk pembiayaan konsumen," katanya.
[Gambas:Video CNN]
Kembangkan Bisnis UMKM
Selain bermitra dengan ritel modern, Home Credit Indonesia juga akan mendukung pertumbuhan bisnis dengan mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pasalnya, mitra UMKM memiliki potensi yang masih besar untuk dikembangkan.
Andy menyatakan menyatakan rata-rata pertumbuhan penjualan UMKM yang bermitra dengan Home Credit Indonesia mencapai lima kali lipat dalam satu tahun. Bahkan, beberapa mitra UMKM mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga ratusan persen.
Sebagai contoh, toko furnitur dan elektronik Rias jaya Perabot di Pekan Baru berhasil meraup kenaikan penjualan sebesar 827 persen dari Rp39 juta di 2017 menjadi Rp367 juta di tahun 2018. Oleh sebab itu, pengembangan bisnis UMKM akan menjadi salah satu fokus bisnis perseroan tahun ini.
"Kami di sini ingin menunjukkan bahwa kehadiran Home Credit Indonesia mampu meningkatkan jualannya dan meningkatkan kontribusi ke negara, ujungnya adalah membuka lapangan kerja," paparnya.
Selain pengembangan bisnis UMKM, Home Credit Indonesia juga akan fokus pada pengembangan variasi produk dan peningkatan kualitas pelayanan atau customer experience.
"Saat ini Home Credit Indonesia bisa dilayani di toko, aplikasi handphone, dan toko online. Jadi channel (saluran) yang mana pun, konsumen harus punya experience (pengalaman) yang sama menyenangkannya," imbuhnya.
Per 30 April 2019, layanan Home Credit Indonesia bisa dinikmati di lebih dari 20 ribu titik penjualan (poin of sales/POS). Jumlah itu merupakan gabungan dari mitra toko modern dan toko UMKM.
Rinciannya, sebanyak 705 POS di wilayah Indonesia barat, sebanyak 690 POS di wilayah Indonesia tengah, dan sebanyak 630 POS di wilayah Indonesia timur. (lav)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2wbSqsP
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lebaran 2019, Home Credit Berambisi Naikkan Penyaluran Utang"
Post a Comment