
Pengeluaran tersebut bisa naik jadi US$1.000 per tahun bila Presiden AS Donald Trump jadi memberlakukan tarif 10 persen atas barang impor senilai US$300 miliar asal China. Perkiraan tambahan pengeluaran tersebut kata mereka, menunjukkan Trump memang sedang bermain api dengan China.
"Poinnya, kenaikan tarif akan secara signifikan berdampak pada dompet masyarakat AS, khususnya menjelang pemilihan umum 2020 mendatang," kata Analis JP Morgan Lakos Bujas seperti dikutip dari CNN.com, Rabu (21/8).
Perang dagang berkecamuk antara AS dengan China sejak 2018 lalu. Pertempuran dua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut telah mengancam ekonomi dunia. Perang telah memicu turbulensi di pasar saham dan mendorong investor yang resah untuk menempatkan dana mereka di obligasi.
Bukan hanya itu saja, jika perang tak segera dihentikan, JP Morgan meramalkan bahwa kinerja sejumlah perusahaan akan tertekan. Tekanan akan semakin berat bila Trump jadi melaksanakan rencananya menerapkan tarif 10 persen atas impor bernilai US$300 miliar asal China.
(CNN.com/agt)
from CNN Indonesia https://ift.tt/31VqJlU
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "JP Morgan Sebut Perang Dagang Tambah Biaya Belanja Orang AS"
Post a Comment