Penghargaan tersebut meliputi kategori Emas untuk Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan kategori Hijau untuk Unit Pelabuhan Tarahan (Peltar) PTBA dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan Proper Emas tahun ini menjadikan Bukit Asam sebagai perusahaan tambang batu bara yang berhasil meraih Proper Emas 7 kali berturut-turut sejak 2013. Tak hanya itu, Unit Pelabuhan Tarahan (Peltar) Bukit Asam juga berhasil meraih Proper Hijau kedua kalinya sejak tahun 2018.
"Dengan diraihnya Proper Emas dan Proper Hijau, Bukit Asam telah membuktikan komitmen perusahaan terhadap lingkungan. Selain ini, penghargaan ini mendorong kami untuk melakukan pemberdayaan yang berkelanjutan untuk masyarakat dan lingkungan," ujar Arviyan melalui keterangannya, Rabu (8/1).
Sepanjang 2018 hingga 2019, Bukit Asam melakukan pemberdayaan masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah operasional perusahaan. Berbagai pemberdayaan ini terus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan.
Program pemberdayaan unggulan yang dilakukan secara konsisten di antaranya, Eco-Edu Zoo Park, Kampung Batik Kujur Ramah Lingkungan, dan Kapal Pendidikan Pulau Tegal di Peltar.
Program yang dilakukan oleh Bukit Asam tersebut menunjukkan keseriusan Bukit Asam untuk terus berbuat lebih baik untuk sekitar wilayah operasional. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai yang diterapkan oleh Bukit Asam dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan.
"Diraihnya Proper Emas tentu mendorong Bukit Asam untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar, membangun hubungan yang harmonis di tengah-tengah lingkungan yang lestari, serta memberi manfaat seluas-luasnya kepada pemangku kepentingan."
Diketahui, Eco-Edu Zoo Park merupakan lahan bekas tambang yang disulap menjadi kebun binatang mini dan jogging track untuk masyarakat. Selain itu, kebun binatang mini ini sebagai upaya untuk konservasi flora-fauna serta mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya keseimbangan ekosistem dengan menjaga lingkungan.
Sementara Program Kampung Batik Kujur Ramah Lingkungan di Tanjung Enim bertujuan untuk melestarikan warisan budaya dan kearifan lokal melalui motif batik serta menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Kini, Kampung Batik Kujur mampu memproduksi 200 lembar kain batik per hari yang secara otomatis meningkatkan perekonomian warga.
Kemudian di Peltar, pemberdayaan untuk masyarakat salah satunya dilakukan melalui program Kapal Pendidikan untuk Pulau Tegal. Kapal pendidikan ini memudahkan guru untuk berangkat dan pulang mengajar di Lembaga Pendidikan PKBM Pesona Pulau Tegal. (fef)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2QCzWMR
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Berkat Program Pemberdayaan, Bukit Asam Raih Dua Penghargaan"
Post a Comment