Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan realisasi invetasi sektor ESDM tahun lalu hanya US$31,9 miliar atau sekitar Rp446,6 triliun (asumsi kurs Rp14 ribu per dolar AS).
Realisasi tersebut setara 95,5 persen dari target US$33,4 miliar (Rp467,6 triliun). Secara tahunan, investasi tersebut juga turun 3 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya, US$32,9 miliar (Rp460,6 triliun).
Melihat hal itu, Arifin mengaku akan menuntaskan masalah tersebut dengan memangkas sejumlah aturan sehingga lebih sederhana. "Aturan-aturan akan dibuat simpel. Kami sudah ada program pemangkasan aturan yang berbelit. Kami juga sudah bukan produsen aturan, tapi mendorong percepatan proses industri," kata Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (9/1).
Berdasarkan paparannya, dari keseluruhan sektor energi, realisasi investasi sektor migas paling jauh dari target yaitu US$12,5 miliar atau 93,3 persen dari target US$13,4 miliar.
Realisasi investasi sektor mineral dan batu bara (minerba) yang juga di bawah target. Dari target US$6,2 miliar, Kementerian ESDM mencatat realisasi invetasi sektor minerba sebesar US$5,9 miliar atau 95 dari target.
Tak sampai di situ, kegagalan dalam mencapai target investasi juga menimpa sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE). Diketahui, investasi sektor ini hanya terealisasi US$1,5 miliar atau 83,3 persen dari target US$1,8 miliar.
"Sementara, sektor yang berhasil mencapai target investasi di bidang ketenagalistrikan," ungkapnya.Per Desember 2019, realisasi investasi sektor ketenagalistrikan berhasil mencapai US$12 miliar atau 100 persen dari target yang dicanangkan.
Kendati target tak tercapai, Arifin menjelaskan pihaknya akan memasang target lebih tinggi di tahun 2020. Tahun depan, Kementerian ESDM mematok target investasi senilai US$35,9 atau tumbuh 12,5 persen.
Sayangnya, Arifin tidak memberikan penjelasan mendetail terkait alasan peningkatan target tersebut.
Dengan kenaikan target investasi sektor ESDM, Arifin juga mengerek target tiap-tiap sektor. Sektor minerba memiliki kenaikan target sebesar US$1,6 miliar pada tahun 2020 menjadi US$7,8 miliar.
Selanjutnya, target investasi migas naik US$0,4 menjadi US$13,8 miliar. Selain itu, target investasi sektor EBTKE juga naik menjadi US$2,3 miliar.
Di sisi lain, target investasi di sektor ketenagalistrikan masih sama yaitu US$12 miliar.
(ara/sfr)from CNN Indonesia https://ift.tt/2T8A5JE
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Realisasi Investasi Sektor ESDM Tak Capai Target 2019"
Post a Comment