Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng mengungkapkan seluruh pihak masih mempersiapkan persyaratan kerja sama.
"(Kerja sama dengan Alipay) itu Mandiri dan BRI. Itu persyaratannya sudah kami koreksi. Dokumen-dokumen ada yang tidak lengkap, dan kami sudah kembalikan untuk melengkapi, tetapi sekarang belum balik lagi," katanya, Senin (27/1).
Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga berencana melakukan kerja sama dengan Alipay. Namun kerja sama tersebut tidak berlanjut. Direktur Utama BNI Achmad Baiquni beralasan pihaknya akan fokus mengembangkan bisnis aplikasi pembayaran nontunai milik bank dan perusahaan BUMN, LinkAja. Sugeng menegaskan perusahaan dompet digital asing yang ingin menyelenggarakan bisnis di Indonesia harus menggandeng Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV. Ini tertuang dalam Peraturan BI (PBI) Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Penyelenggaraan Uang Elektronik.
"Kerja sama dengan bank BUKU IV supaya kalau sudah kerja sama, nanti harus setor uang tunai untuk settlement, berarti ada uang masuk untuk devisa," paparnya.
Saat ini, bank BUKU IV yang tengah memproses kerja sama dengan dompet digital asing adalah PT Bank Central Asia Tbk. Perseroan menargetkan dapat melayani transaksi pembayaran turis China yang berkunjung ke tahun ini.
CNNIndonesia.com telah menghubungi Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan dan Sekretaris Perusahaan Bank BRI Hari Purnomo untuk mengkonfirmasi kabar tersebut. Namun, yang bersangkutan belum menjawab.
[Gambas:Video CNN] (ulf/age)
from CNN Indonesia https://ift.tt/3aMPMN8
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Batal Gandeng BNI, Alipay 'Dekati' BRI dan Mandiri"
Post a Comment