Presiden AS Donald Trump, sambung Mnuchin, akan mempertimbangkan pelonggaran tarif jika kedua negara segera menyelesaikan perjanjian lanjutan.
"Jika presiden (Trump) mendapatkan (kesepakatan perdagangan) fase 2 dengan cepat, dia akan mempertimbangkan untuk melepaskan tarif sebagai bagian dari fase 2," kata Mnuchin seperti dikutip dari Antara, Rabu (15/1).
Sebagai catatan, setelah tercapai kesepakatan fase I tercapai, AS setuju untuk menangguhkan tarif pada sejumlah produk elektronik senilai US$160 miliar dolar AS. Sedianya, tarif tersebut berlaku pada 15 Desember 2019 lalu. Rencananya, Trump akan meneken kesepakatan perdagangan fase I dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Gedung Putih pada Rabu (15/1) pukul 11.30 pagi, waktu setempat.
Komentar Mnuchin membuat pasar khawatir tentang kesepakatan perdagangan kedua negara. Sebab, seperti laporan Bloomberg yang dilansir oleh Antara, tarif AS masih tetap berlaku sampai Pilpres AS November 2020. Imbasnya, saham di bursa AS tertekan.
Sebagai catatan, perang dagang antara kedua negara telah menyeret perekonomian global. Data terbaru, pengaruh negatif perang dagang terhadap daya saing dan industri manufaktur Amerika lebih dalam dan lama dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Perusahaan AS tercatat telah membayar tarif US$46 miliar sejak Trump mulai merestrukturisasi hubungan dengan hampir semua mitra dagang utama Washington.
Rencananya, semua poin kesepakatan perdagangan fase I akan dipublikasikan pada Rabu (15/1), waktu setempat, kecuali lampiran terkait rincian produk dan jasa AS yang akan dibeli oleh China.
"Tidak ada perjanjian lisan atau tertulis lainnya antara Amerika Serikat dan China tentang masalah ini, dan tidak ada kesepakatan untuk pengurangan tarif di masa depan. Setiap rumor yang bertentangan pasti salah," ujar Mnuchin dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer dalam pernyataan bersama.
(Antara/sfr)from CNN Indonesia https://ift.tt/2Trblwm
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS Tetap Pungut Tarif dari China Hingga Kesepakatan Dagang II"
Post a Comment