
Dikutip dari Reuters, data yang dirilis pemerintah China pada Senin (15/7) itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 sebesar 6,4 persen. Realisasi tersebut menandai hilangnya momentum perbaikan ekonomi China di tengah harapan pemerintah bakal mengumumkan lebih banyak langkah untuk memulihkan investasi dan konsumsi.
Mitra dagang dan pasar keuangan China saat ini tengah mengamati dengan seksama kesehatan negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Perang dagang yang berlarut-larut antara China dan AS dikhawatirkan memicu resesi global.
Analis yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal April-Juni naik 6,2 persen, laju paling lambat sejak kuartal pertama 1992 berdasarkan data pada periode yang sama.
Beijing sebagian besar bersandar pada stimulus fiskal untuk menopang pertumbuhan tahun ini, mengumumkan pemotongan pajak besar-besaran senilai hampir 2 triliun yuan ($ 291 miliar) dan kuota 2,15 triliun yuan untuk penerbitan obligasi khusus oleh pemerintah daerah yang bertujuan meningkatkan pembangunan infrastruktur.
Namun, ekonomi lambat merespons, dan sentimen bisnis tetap berhati-hati.
Data Biro Statistik Nasional pada Juni mencatat produksi industri tumbuh 6,3 persen secara tahunan, naik dari posisi Mei yang mencatatkan level terendah dalam 17 tahun terakhir.
Investasi aset Investasi aset tetap pada paruh pertama tahun ini naik 5,8 persen dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 5,5 persen oleh analis dan 5,6 persen dalam lima bulan pertama tahun ini.
Penjualan ritel pada Juni naik 9,8 persen, melampaui perkiraan sebesar 8,3 persen. Penjualan mobil melonjak 17,2 persen pada bulan itu, meningkat dari kenaikan 2,1 persen pada Mei.
Kendati demikian, menurut Biro Statistik China, ekonomi mereka tetap dalam situasi yang kompleks, dengan ketidakpastian eksternal meningkat.
[Gambas:Video CNN] (Reuters/agi)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2jYlWzF
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ekonomi China Kuartal II 2019 Terendah Sejak 1992"
Post a Comment