
Pagi hari ini, mayoritas mata uang utama Asia menguat terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia menguat 0,02 persen, dolar Hong Kong menguat 0,03 persen, dan dolar Singapura menguat 0,06 persen. Sementara baht Thailand menguat 0,11 persen dan won Korea Selatan menguat 0,19 persen.
Sementara itu, hanya yen Jepang saja yang melemah terhadap dolar AS dengan nilai 0,01 persen. Kemudian, mata uang negara-negara maju juga menguat terhadap dolar AS seperti dolar Australia sebesar 0,02 persen dan euro sebesar 0,02 persen, sementara poundsterling Inggris tak bergerak terhadap dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan sentimen mengenai pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Jepang tanggal 28 hingga 29 Juni mendatang. Sebab, ada potensi perbaikan hubungan dagang kedua negara meski analis memprediksi peluang tercapainya kesepakatan signifikan terbilang tipis.
Kemudian, indeks dolar AS pun sejatinya tengah melemah karena sinyal bank sentral AS The Fed yang berencana memangkas suku bunga acuannya. Bahkan, pelaku pasar meyakini penurunan suku bunga ini akan terjadi pada bulan depan.
Hanya saja, pelemahan rupiah terbatas karena investor mewaspadai perkembangan ketegangan AS dan Iran. Sebab, posisi Iran sebagai produsen minyak bisa membuat tensi geopolitik ini berimbas ke harga minyak dunia. Sementara itu, kenaikan harga minyak dunia tentu berdampak buruk bagi transaksi berjalan lantaran Indonesia mengingat Indonesia adalah negara importir minyak.
"Sehingga pada hari ini rupiah akan ditransaksikan di level Rp14.127 hingga Rp14.190 per dolar AS," jelas Ibrahim, Selasa (25/6).
[Gambas:Video CNN] (glh/agi)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2Fsob5W
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Pagi Ini Menguat Tipis ke Rp14.135 per Dolar AS"
Post a Comment