
Pagi hari ini, pergerakan sebagian besar mata uang utama Asia terbilang menguat. Dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, dolar Singapura menguat 0,04 persen, won Korea Selatan menguat 0,05 persen, baht Thailand menguat 0,3 persen.
Sementara itu, masih terdapat mata uang Asia yang melemah seperti yen Jepang sebesar 0,12 persen, peso Filipina sebesar 0,03 persen, dan ringgit Malaysia sebesar 0,02 persen.
Meski demikian, Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yahsyi mengatakan hari ini rupiah kemungkinan masih akan tertekan menanti hasil negosiasi perang dagang antara AS dan China setelah AS menaikkan bea impor produk China dari 10 persen menjadi 25 persen. Pelaku pasar khawatir, pertemuan yang akan berakhir hari ini akan menimbulkan perseteruan.
"AS bilang China selama ini yang melanggar kesepakatan, tapi sikap China justru memperlihatkan ingin segera menyelesaikan perang dagang yang mereda antar keduanya. Ini bisa jadi masih membebani rupiah hari ini," terang Dini kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/5).
Kemudian, pelaku pasar juga masih menanti-nanti rilis Bank Indonesia soal neraca pembayaran di kuartal I 2019 demi melihat angka defisit transaksi berjalan. Pelaku pasar, jelas dia, sangat khawatir dengan defisit transaksi berjalan setelah kenaikan harga minyak beberapa waktu terakhir.
Namun, Dini memprediksi depresiasi nilai tukar hari ini tidak akan dalam karena sebagian investor sudah mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking) atas rupiah. Ini lantaran rupiah sudah melemah hampir tiga pekan berturut-turut.
"Jadi mungkin hari ini rupiah ada di range Rp14.340 hingga Rp14.400 per dolar AS," ujar dia.
[Gambas:Video CNN] (glh/agi)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2YmsO8x
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Hari Ini"
Post a Comment