
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan pertumbuhan uang kartal di Ramadan kali ini disebabkan tiga hal. Pertama, adalah kenaikan gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang dialami Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sekadar informasi, pemerintah resmi menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 5 persen di April lalu. Kedua, upah minimum yang meningkat 8,03 persen di tahun ini.
Peningkatan tersebut akan mendorong konsumsi pada Ramadan. Ketiga, masa liburan yang panjang membuat masyarakat cenderung meningkatkan konsumsi.
Adapun, libur Idul Fitri tahun ini rencananya berjumlah 10 hari antara 30 Mei hingga 9 Juni 2019.
"Ini yang menyebabkan pertumbuhan uang kartal di periode Ramadan kali ini tumbuh lebih tinggi dibanding rata-rata selama lima tahun terakhir yakni 13,3 persen," jelas Rosmaya, Jumat (10/5).
Ia menuturkan sebagian besar kebutuhan uang kartal mayoritas berputar di Jawa selain Jabodetabek. Lembaganya memperkirakan total perputaran uang di kawasan tersebut akan mencapai Rp84 triliun atau 38,7 persen dari total kebutuhan uang kartal.
Setelah itu, kebutuhan uang kartal kedua terbesar terdapat di Jabodetabek dengan besaran Rp51,5 triliun atau 23,7 persen dari seluruh kebutuhan uang kartal.
[Gambas:Video CNN]
Kemudian, jika dilihat secara kelompok, uang kartal ini didominasi uang dengan pecahan di atas Rp20 ribu sebanyak Rp173,9 triliun, dan uang pecahan di bawah Rp20 ribu dengan jumlah Rp17,4 triliun. Sementara jika dilihat dari sisi kegiatan, 88,9 persen dari kebutuhan uang kartal berasal dari kegiatan penarikan bank.
"Dan kami prediksikan kebutuhan uang kartal ini akan mencapai puncak pada pekan keempat Ramadan, di mana 50 hingga 60 persen kebutuhan uang kartal akan terealisasi," imbuh dia.
Setelah penarikan bank, biasanya uang tersebut akan ditukarkan masyarakat ke nominal yang lebih kecil. Oleh karenanya, BI akan mengantisipasi maraknya kegiatan penukaran uang dengan kas keliling, bekerja sama dengan perbankan untuk penukaran uang, dan layanan kas keliling di wilayah terluar dan terpencil.
Rencananya, BI akan menetapkan 2.895 titik penukaran uang yang terdiri dari kas keliling BI di 556 titik, kerja sama dengan bank umum di 1.961 titik, kerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) DI 326 titik, dan kerja sama dengan instansi di 52 titik.
"Dan kami juga membuka jasa penukaran di beberapa titik arus mudik, baik di pelabuhan dan jalan tol maupun jalan nasional," jelas dia.
(glh/agt)from CNN Indonesia http://bit.ly/2Jwo7Vs
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI Ramal Kebutuhan Uang Kartal Capai Rp217 T di Lebaran 2019"
Post a Comment