"Kami belum memutuskan angkanya, kami baru mendiskusikannya, potensi-potensinya," imbuh Masayoshi usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (10/1).
Masayoshi menegaskan dalam pertemuan dengan Jokowi, pihaknya tak mendiskusikan nilai penanaman modal untuk pembangunan ibu kota baru. Ia mengaku baru terbatas tertarik dengan konsep kota pintar ibu kota baru tersebut.
"Kami tidak mendiskusikan angka pasti. Tetapi, konsep kota pintar dengan teknologi terbaru, kota hijau, dan juga pengembangan AI. Itu yang saya tertarik untuk dukung," ujarnya.
Jokowi dalam pertemuan sedikit menyinggung soal ibu kota baru. Mantan wali kota Solo itu menyebut luas ibu kota baru yang terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mencapai 256 ribu hektare (ha)."Luas lahan Jakarta sekarang 66.000 ha dan jika kita bandingkan dengan lokasi ibu kota baru, luas lahannya mencapai 256 ribu ha," terang Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengklaim Softbank, raksasa telekomunikasi dan media Jepang, akan menjadi salah satu investor pembangunan ibu kota baru.
Tak tanggung-tanggung, investasi yang ingin ditanamkan sebesar US$100 miliar atau Rp1.400 triliun (setara Rp14 ribu per dolar AS).
Luhut mengaku kaget bahkan sempat tak percaya dengan investasi bombastis tersebut. Pasalnya, pemerintah sempat mengajukan permintaan investasi hanya US$25 miliar atau Rp350 triliun.Dengan dana sebesar itu, Luhut bilang mencukupi pendanaan ibu kota baru hingga 5 tahun ke depan.
"Beliau (Masayoshi Son) terus mau investasi. Untuk saya ya, too good to be true. Tetapi, semua sudah jalan dan kami lihat tim sudah bekerja. Saya katakan ke dia minta US$25 miliar saja," tandas Luhut.
[Gambas:Video CNN]
(fra/bir)
from CNN Indonesia https://ift.tt/39OVtcO
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Softbank Isyaratkan Belum 'Ajek' Investasi di Ibu Kota Baru"
Post a Comment