Dilansir dari Forbes, Senin (27/1), selama dua dekade berkarir sebagai pemain basket, ia meraup pendapatan hingga US$770 juta atau sekitar Rp10,78 triliun (asumsi kurs Rp14 ribu per dolar AS).
Bayaran pria yang dijuluki Black Mamba ini waktu bermain di klub basket LA Lakers merupakan yang tertinggi di jajaran NBA pada enam musim terakhirnya, 2011-2016.
Selain dari bermain basket, pendapatannya juga bersumber dari iklan di mana ia menjadi ambassador sejumlah produk olah raga seperti Nike, Hublot, dan Panini. Pada 2016, Kobe masuk ke daftar Pengusaha Terkaya di Bawah 40 Tahun versi Forbes. Ia menduduki peringkat 33 dengan nilai kekayaan bersih mencapai US$350 juta atau sekitar Rp4,9 triliun per 12 Desember 2016.
Kobe tak hanya piawai di lapangan tetapi juga memiliki insting bisnis. Setelah pensiun dari atlet, ia bersama Jeff Stibel pada mendirikan perusahaan modal ventura Bryant Stibel dengan modal US$100 juta pada Agustus 2016.
Melalui entitas bisnis itu, Kobe berinvestasi pada perusahaan rintisan (startup) di berbagai bidang teknologi, media, dan data.
Dikutip dari situs resmi Bryant Stibel, beberapa perusahaan startup yang menerima suntikan dana dari Bryant Stibel di antaranya AOS Art of Sport, ringDNA, vipKid, minted., legalzoom, dan DellTechnologies.
(sfr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2RxlpTn
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Di Luar Basket, Kobe Bryant Jadi Pebisnis Modal Ventura"
Post a Comment