
Deputi Gubernur BI Sugeng merinci komitmen pengembangan usaha diperoleh dari 31 transaksi, total senilai Rp22,50 triliun yang terjadi antara pesantren dan UMKM dengan korporasi domestik dan global serta perbankan.
"Komitmen tertinggi terjadi di sektor keuangan senilai Rp 11,27 triliun dan di bidang infrastruktur senilai Rp 10,68 triliun," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (18/11).
Kemudian, terdapat 161 transaksi kesepakatan temu bisnis (business matching) dengan total nilai Rp149,3 miliar. Kesepakatan tertinggi berasal dari sektor makanan dan minuman, serta agrikultur. Di samping kesepakatan bisnis, ISEF 2019 juga mencatat beberapa pencapaian lainnya. Di bidang keuangan syariah, diperoleh pembiayaan syariah dan kegiatan sektor keuangan sosial syariah melalui lelang wakaf senilai Rp 2,95 miliar.
Lalu total nilai penjualan (omset) yang dicapai dari pameran produk halal sepanjang ISEF 2019, terdiri atas makanan, minuman, pariwisata, dan busana muslim menembus angka Rp 29,80 miliar.
Selain itu, ISEF 2019 juga menjadi ajang pameran pengembangan industri busana muslim di Indonesia melalui penampilan 78 desainer muslim Indonesia dalam Sustainable & Ethical Fashion Show.
Gelaran ISEF juga menarik minat masyarakat untuk meningkatkan literasi tentang ekonomi syariah melalui berbagai forum dan kajian ekonomi syariah internasional. Secara total, jumlah pengunjung gelaran mencapai 40 ribu orang.
Selain dihadiri oleh peserta dalam negeri, gelaran ini juga menarik kehadiran 45 negara melalui 27 forum nasional dan internasional, di antaranya 14th Islamic Financial Service Board (IFSB) Summit dan OIC International Forum for Islamic Social Finance.
[Gambas:Video CNN] (sfr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2KvhjHk
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "ISEF 2019 Catat Transaksi Bisnis Rp22,63 Triliun"
Post a Comment