Pagi hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Won Korea terpantau menguat 0,14 persen, dan baht Thailand serta dolar Singapura sama-sama menguat tipis 0,01 persen.
Pelemahan hanya terjadi pada dolar Hong Kong sebesar 0,01 persen, sementara yen Jepang dan lira Turki berada di posisi stagnan dan tak bergerak terhadap dolar AS.
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,09 persen, dolar Kanada menguat 0,03 persen. Diikuti euro dan dolar Australia yang sama-sama menguat 0,04 persen terhadap dolar AS.Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai penguatan rupiah disebabkan oleh sentimen positif yang membayangi pergerakan aset berisiko menjelang akhir tahun ini.
"Sentimen positif terhadap aset berisiko seperti yang terlihat di bursa saham yang sedang menguat jelang akhir tahun ini kelihatannya bisa menopang penguatan rupiah terhadap dolar AS," kata Ariston saat dihubungi CNNINdonesia.com, Senin (30/12).
Menurut Ariston, penguatan aset berisiko tersebut kemungkinan terjadi akibat potensi pelonggaran moneter lanjutan atau suku bunga acuan rendah di tahun 2020.
Lebih lanjut, Ariston berpendapat rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.900 hingga Rp13.970 per dolar AS pada hari ini.
[Gambas:Video CNN]
(ara/bir)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2Q74K89
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jelang Tutup Tahun, Rupiah Menguat ke Rp13.948"
Post a Comment