Pagi hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura terpantau melemah sebesar 0,07 persen, yen Jepang 0,05 persen, dan baht Thailand sebesar 0,02 persen.
Selanjutnya, dolar Hong Kong dan lira Turki juga terpantau melemah tipis dengan nilai masing-masing sebesar 0,01 persen. Sementara itu, penguatan terjadi pada won Korea 0,03 persen, dan ringgit Malaysia sebesar 0,05 persen terhadap dolar AS.
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar terpantau melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,10 persen, dolar Kanada melemah 0,02 persen, disertai euro yang melemah sebesar 0,03 persen. Penguatan hanya terjadi pada dolar Australia sebesar 0,02 persen terhadap dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah masih disebabkan oleh sentimen negosiasi dagang antara AS dan China."Pasar masih mempertanyakan kelanjutan negosiasi. Meskipun, para pejabat terkait dari dua negara sudah memberikan pernyataan positif bahwa kesepakatan sudah dekat," kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (27/11).
Sebelumnya, diketahui negosiator utama perdagangan China Liu He telah menemui dan berbicara dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada Selasa (26/11) pagi.
Keduanya dikabarkan tengah membahas penyelesaian masalah-masalah inti untuk mencapai konsensus, tentang bagaimana menyelesaikan masalah terkait kesepakatan dagang. Namun, belum diketahui secara pasti hasil dari pertemuan tersebut.Akibatnya, kekhawatiran pasar yang masih belum mengetahui masa depan negosiasi dagang secara konkret timbul, dan membuat nilai rupiah sulit untuk menguat.
Di sisi lain, Ariston juga mengatakan bahwa nilai IHSG yang masih tertekan juga turut memberikan sentimen negatif ke rupiah. "Keduanya masih menahan rupiah untuk menguat," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ariston berpendapat rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.050 hingga Rp14.100 per dolar AS pada hari ini.
[Gambas:Video CNN]
(ara/bir)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2DksRt1
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Melemah Terseret Keraguan Perundingan Perang Dagang"
Post a Comment