"Sampai saat ini belum ada (pemanggilan dan pembahasan)," ucap Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, Selasa (26/11).
Ia juga menyatakan belum melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait harga jual avtur Pertamina. Menurutnya, hal tersebut akan dikoordinasikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir setelah sampai di Indonesia pada 29 November 2019.
"Pak Menteri (Erick) masih di Korea Selatan. Setelah turun baru bisa ngomong," ujarnya.
Sebelumnya, Budi Karya membandingkan harga avtur di Jakarta lebih tinggi sekitar 25 persen dari Singapura. Ia menargetkan perbandingan harga di beberapa titik bisa turun di kisaran 15 persen hingga 20 persen.
"Kita tentukan 7 titik sebagai standar, katakanlah Bali, Kupang, Makassar, Jayapura dan Palembang. Itu harganya kita tetapkan sehingga tidak terlalu tinggi. Pesawat-pesawat bisa gunakan avtur yg ada di titik tersebut," ujar Budi.
Budi Karya juga menyampaikan pihaknya akan mengadakan rapat dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Pertamina pada pekan ini untuk melakukan rebalancing harga avtur.
Sementara, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan harga avtur yang diberikan oleh perusahaan sejatinya sudah cukup kompetitif bagi pasar domestik. Sebab, harga avtur dipatok berdasarkan formula dari pemerintah.
[Gambas:Video CNN] (aud/age)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2pY29n0
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Avtur Mahal, BUMN Sebut Belum Panggil Pertamina"
Post a Comment