
Selain itu, Bendungan Karalloe akan menjadi sumber air baku untuk masyarakat Jeneponto sebesar 440 liter per detik, potensi listrik sebesar 4,5 megawatt, serta pengendali banjir.
Di sisi lain, fungsinya juga dapat menjadi konservasi air serta memiliki potensi destinasi wisata sekaligus menumbuhkan ekonomi untuk masyarakat sekitar.
Walaupun demikian, bendungan yang termasuk ke dalam rencana 65 bendungan pada Nawacita Kabinet Kerja ini sempat diterjang banjir bandang pada Januari 2019 lalu. Oleh karena itu, pekerjaan pun dikebut setiap hari.
"Kami kerja 24 jam, tujuh hari seminggu. Dalam sehari terdapat tiga shift pekerja. Pembangunan masih sesuai jadwal," jelas Muklisun, PPK Bendungan 1 BBWS Pompengan Jeneberang.
Sampai dengan Oktober, pembangunan fisik Bendungan Karalloe telah mencapai 65 persen dan ditargetkan selesai pada pertengahan 2020.
Bendungan yang sumber airnya berasal dari Sungai Karale ini merupakan tipe bendungan Concrete Face Rockfill Dam (CFRD) dan direncanakan memiliki tampungan efektif 28,27 juta meter kubik.
Tipe CFRD inilah yang juga membuat Karalloe dianggap lebih spesial dibandingkan dengan bendungan lainnya yang terdapat di Sulawesi Selatan.
(asa)
from CNN Indonesia https://ift.tt/35bul4P
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bendungan Karalloe Segera Pasok Air dan Listrik ke Jeneponto"
Post a Comment