Search

Hari Pertama Trade Expo, RI Raup Kontrak Dagang Rp5,5 Triliun

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat sebanyak 54 nota kesepahaman (MoU) kontrak dagang (buying mission) telah diteken pada hari pertama penyelenggaraan pameran perdagangan internasional Trade Expo Indonesia (TEI), Rabu (16/10). Nilai kontrak potensi ekspor tersebut mencapai US$392,4 juta atau sekitar Rp5,5 triliun (asumsi kurs Rp14.150 persen dolar AS).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Dody Edward mengungkapkan kontrak misi pembelian telah ditandatangani oleh 17 negara antara lain Jepang, Mesir, Amerika Serikat (AS), Malaysia, Somalia, Spanyol, India, Australia, Kanada, Brasil, Korea Selatan, Hongaria, Libya, Thailand, Belanda, Belgia, dan China.

"Khusus untuk Somalia, ini adalah kontrak misi pembelian perdana. Diharapkan, kontrak dari Somalia ini dapat memacu kinerja perwakilan RI di luar negeri menembus lebih banyak lagi pasar nontradisional," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Dody Edward dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (18/10).


Produk-produk yang diminati pada misi pembelian tersebut antara lain produk kertas, bumbu, produk makanan dan minuman,furnitur, alat-alat medis, kerajinan tangan, furnitur, dan sarang burung walet. Lebih lanjut, Dody menegaskan program misi pembelian akan terus dilakukan oleh Kemendag sebagai upaya peningkatan ekspor nasional.

Sebelumnya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menargetkan pameran tersebut dapat meraup kontrak dagang senilai US$9,6 miliar atau naik 15 persen dari tahun sebelumnya, US$8,45 miliar.

"Tahun ini, kami menargetkan untuk menyambut lebih dari 35 ribu eksportir, importir, dan investor. Mudah-mudahan dapat mencapai total transaksi ekspor dan investasi dengan target meningkat 15% dari tahun sebelumnya," ujar Enggar.
[Gambas:Video CNN] (hns/sfr)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/31lVwHP
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hari Pertama Trade Expo, RI Raup Kontrak Dagang Rp5,5 Triliun"

Post a Comment

Powered by Blogger.