Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.117 per dolar AS atau menguat dibanding kemarin, yakni Rp14.141 per dolar AS.
Sore hari ini, sebagian mata uang utama Asia menguat terhadap dolar AS. Penguatan paling tinggi dialami peso Filipina sebesar 0,55 persen, disusul Baht Thailand dan yuan China masing-masing menguat 0,32 persen.
Kemudian dolar Hong Kong menguat 0,03 persen dan dolar Taiwan menguat 0,01 persen.
Sementara ringgit Malaysia melemah 0,13 persen, rupee India melemah 0,07 persen, won Korea melemah 0,34 persen, dan dolar Singapura melemah 0,13 persen.
Di sisi lain, sebagian besar mata uang negara maju melemah terhadap dolar AS. Euro melemah 0,42 persen, poundsterling Inggris melemah 0,47 persen, dan dolar Australia melemah 0,36 persen.
Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan penguatan rupiah antara lain didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri. Sentimen tersebut berupa penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait penetapan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wapres terpilih, serta rendahnya data inflasi.
Sementara sentimen eksternal berasal dari fokus investor kepada fundamental ekonomi AS yang membaik, aktivitas pabrik China yang menurun, dan negosiasi dagang antara China dan AS.
"Dalam transaksi hari ini, rupiah sempat dibuka melemah, tetapi kembali menguat sore ini. Besok, rupiah kemungkinan diperdagangkan menguat di level Rp14.070-Rp14.170 per dolar AS. (agi/agi)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2YqwOoM
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Inflasi Rendah, Rupiah Menguat Tipis ke Rp14.112 per Dolar AS"
Post a Comment