
Kini usai Lebaran, ada baiknya melihat kembali sisa dana yang dimiliki untuk ‘bertahan hidup’ hingga waktu gajian mendatang.
Perencana Keuangan dari OneShildt Financial Planning Budi Raharjo mengatakan setelah melihat sisa dana, sebaiknya susun alokasi pengeluaran. Penyusunan alokasi dilakukan dari hal-hal yang sifatnya wajib, seperti membayar cicilan, pajak kendaraan, tagihan listrik dan telepon, serta lainnya.
Selain itu, perkirakan berapa dana yang dibutuhkan untuk 'bertahan hidup' hingga tanggal gajian mendatang. Lalu, kalkulasikan kebutuhan tersebut dan bandingkan dengan sisa dana yang dimiliki
Menurut Budi, hindari sebisa mungkin untuk berutang dengan melihat kembali pos pengeluaran yang masih bisa dipangkas.
Namun jika memang terpaksa berutang, Budi menyarankan utang dilakukan dengan bijak dan ditutup dengan cepat. Ia juga menekankan utang sebaiknya hanya dilakukan untuk kebutuhan mendesak, seperti tiba-tiba sakit, lalu membayar biaya pengobatan dengan kartu kredit.
"Kalau bisa utang yang diambil itu utang yang bisa cepat dilunasi dalam jangka waktu 1-2 bulan. Kalau sampai 12 bulan, itu tidak benar. Lebih baik urungkan niat," ujar Budi kepada CNNIndonesia.com.
Sementara itu, Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Assad juga menyarankan untuk tak menarik utang meski tak memiliki dana cukup untuk memenuhi kebutuhan usai Lebaran. Ia lebih menyarankan untuk menggadaikan barang-barang milik pribadi, seperti emas, elektronik, dan lainnya.
Gadai, katanya, bisa dimanfaatkan karena nantinya barang yang dimiliki bisa ditebus kembali ketika sudah memiliki uang. Selain itu, jatuh tempo gadai yang rata-rata berdurasi empat bulan dinilai pas.
"Karena tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang. Kalau pun tidak bisa menebus sampai jatuh tempo, mash bisa dinego untuk memperpanjang masa tebusan," tuturnya.
(agi)from CNN Indonesia http://bit.ly/2Xy9QvF
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Siasat Atur Keuangan demi 'Bertahan Hidup' usai Lebaran"
Post a Comment