
Ia mencontohkan, Indonesia mulanya kalah dari Singapura terkait ekspor dan investasi. Kemudian, perlahan-lahan, Indonesia mulai ketinggalan dari negara tetangga lainnya, seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Padahal menurutnya, Indonesia sejatinya memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar. Namun, ekonomi Tanah Air sulit berkembang karena bayang-bayang defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan. "Saya sampaikan, jangan sampai kalah nanti dengan Kamboja dan Laos. Makanya, saya ingin masukan yang lebih konkrit, nyata, dan cepat yang bisa dilaksanakan, sehingga bisa memberikan sebuah efek ekonomi yang baik pada negara ini," ucap Jokowi pada pertemuan tersebut. Bahkan, ia mengatakan bakal mempertimbangkan masukan dari pengusaha, sekalipun masukan itu memerlukan perubahan aturan pemerintah. Mulai dari Undang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), hingga Peraturan Presiden (Perpres). "Mungkin kalau diperlukan untuk mengeluarkan Perppu misalnya, ya kalau memang diperlukan sekali dan karena posisinya sangat penting dan diperlukan, ya akan kami lakukan. Bilang saja, misalnya Bapak ini dihapus saja, Pak, hapus," katanya. Sebelumnya, Kadin Indonesia dan Hipmi turut memberikan masukan kepada mantan gubernur DKI Jakarta itu. Masukkan itu terkait penanganan defisit transaksi berjalan melalui peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan sektor pariwisata. (uli/agt)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2KLDY3e
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Minta Pengusaha Bilang Kalau Butuh Revisi Aturan Usaha"
Post a Comment