Direktur Utama Sampoerna Mindaugas Trumpaitis mengungkapkan saat ini perusahaan masih dalam tahap mempelajari pasar rokok elektrik di Indonesia. Uji coba telah dilakukan sejak Maret 2019 lalu di Jakarta. Dalam uji coba tersebut perusahaan mengenalkan Iqos pada satu kelompok konsumen kecil.
"Uji coba tersebut bertujuan untuk melihat perilaku konsumen terhadap produk ini (Iqos). Produk apa yang lebih mereka suka, apakah produk mengandung menthol, mengandung kadar tar rendah, kadar tar tinggi, ataupun lainnya," ujar dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/5).
Setelah mendapatkan gambaran komprehensif terhadap produk rokok elekrik, perusahaan baru akan memutuskan ekspansi ke pasar komersial yang lebih besar.
Menurut Mindaugas, rokok elektrik dapat memberikan dampak yang positif kepada perokok konvensional yang ingin berhenti merokok. Terlebih, perusahaan memperkirakan jumlah perokok dewasa di Indonesia saat ini mencapai 50 juta perokok.
Selain itu, rokok elektrik juga menjadi diversifikasi produk perusahaan yang dapat menjawab perlambatan konsumsi rokok di Indonesia. Salah satu penyebab lambatnya penjualan volume rokok adalah tarif cukai yang tinggi di Indonesia.
Mindaugas tak menyebutkan seberapa lama tes pasar akan dilakukan perusahaan. Namun, dia memastikan produk Iqos akan dipasarkan dalam skala yang lebih besar jika hasil tes bagus. Bahkan, tak menutup kemungkinan mulai diproduksi di Indonesia.
Sebagai catatan, sejak tahun lalu, Philip Morris telah memasarkan Iqos di Malaysia di mana peralatan rokok elektriknya juga diproduksi di sana.
"Apabila produk (Iqos) ini sukses tidak ada alasan untuk tidak memulai produksi di Indonesia," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (sfr/lav)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2V6Evhv
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sampoerna Bakal Rilis Rokok Elektrik usai Uji Coba Pasar"
Post a Comment