
General Manager AP I Cabang Bandara Juanda Heru Prasetyo menjelaskan penurunan penumpang pesawat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama lantaran harga tiket pesawat yang melambung. Kedua, kondisi politik Indonesia belakangan.
"Harga tiket nggak seperti biasanya, naik, kemudian ada kegiatan politik negara juga. Banyak faktor yang menyebabkan turunnya jumlah penumpang pesawat dan mungkin yang bisa menjelaskan dari pihak pemerintah," katanya, saat ditemui, Selasa (28/5).
Lantaran jumlah penumpang turun, Heru mengaku pihaknya hanya akan membuka dua posko terpadu angkutan Lebaran 2019, yang terletak di Terminal 1 (T1) dan Terminal 2 (T2). Hal itu menurutnya sangat berbeda dengan tahun sebelumnya.
"Sangat berbeda dengan tahun kemarin, kalau tahun kemarin poskonya ramai. Sedangkan pegerakan penumpang mungkin tahun ini agak berkurang," kata dia.
Kendati demikian, menurut Heru, jumlah penerbangan domestik maupun internasional tetap bertambah dibandingkan hari-hari biasa.
"Penambahannya 572 flight (penerbangan), baik domestik maupun internasional. Internasional dari Malaysia, Singapura. Domestik terutama Denpasar, Balikpapan, Banjarmasin," ujar Heru.
Heru memprediksi puncak pergerakan pesawat pada arus mudik jatuh pada H-7 atau Jumat (31/5), sedangkan pada arus balik pada H+4 atau Senin (10/6). Sementara untuk puncak kepadatan penumpang pada arus mudik H-7 (31/5) dan arus balik pada H+3 atau Minggu (9/5).
Guna mendukung kelancaran arus mudik dan balik, menurut dia, pihaknya akan beroperasi 24 jam selama arus mudik dan balik lebaran tahun 2019.
Pihaknya juga akan menyiagakan 900 personel pengamanan dari beberapa instansi, yakni Otoritas Bandara Wilayah III, Lanudal Juanda, TNI AD, TNI AU, Polsek Sedati, BMKG, Basarnas, CIQ, Airlines dan Ground Handling.
[Gambas:Video CNN] (ugo/agi)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2XeRxLU
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lebaran, Penumpang Bandara Juanda Diperkirakan Anjlok"
Post a Comment