"Skema ini tidak saya tuangkan dalam sebuah regulasi, hanya imbauan saja," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi saat ditemui CNNIndonesia.com di kantornya, Rabu (8/5).
Budi mengungkapkan, selama ini, sebagian besar kendaraan pemudik pada puncak arus mudik dan arus balik menyeberang pada pukul 12 malam hingga 6 pagi.
"Kalau dia menyeberang jam segitu, katakanlah berangkat dari Jakarta jam 3 - jam 4 sore, itu antrian di sana (Merak) panjang. Itu kan bahaya," ujarnya.
Karenanya, Kemenhub akan membuat skema imbauan kendaraan berpelat nomor ganjil untuk melintas pada pukul 8 pagi hingga 8 malam. Sementara, untuk kendaraan berpelat nomor genap diimbau melintas pada pukul 8 malam hingga 8 pagi.
Budi meyakini masyarakat menginginkan perjalanan mudik yang nyaman, lancar, dan aman. Karenanya, ia yakin, masyarakat akan mengikuti imbauan tersebut.
"Kalau saya mengimbau 10 orang, masak dari 10, 5 atau 6 orang tidak nurut?," ujarnya.
Di saat yang sama, Kemenhub memiliki pekerjaan rumah untuk mensosialisasikan imbauan tersebut agar sampai ke telinga masyarakat.
[Gambas:Video CNN]
"Kalau saya tidak mengeluarkan imbauan tersebut, potensi kemacetan itu bisa mencapai 7 hingga 8 km di Merak sana," ujarnya.
Selanjutnya, terkait keamanan pemudik ke Sumatera, Kemenhub juga telah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) untuk meningkatkan keamanan, terutama di jalur tol yang baru beroperasi Bandar Lampung - Terbanggi Besar dan Terbanggi Besar - Kayuagung.
"Polda, baik Polda Lampung dan Palembang, meningkatkan penjagaan. Di jalan tol dilakukan penjagaan berlapis, ada pos-pos petugas yang patroli juga karena kita tahu di sana kan kondisinya berbeda dengan di Jawa," ujarnya.
(sfr/agt)from CNN Indonesia http://bit.ly/2Ls2kkb
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemenhub Imbau Pemudik Pakai Ganjil Genap di Merak-Bakauheni"
Post a Comment