
"Kami berharap inflasinya di bulan ini akan berkisar 0,5 dan 0,6 persen. Tinggi dibandingkan bulan yang lain tetapi tidak tinggi dibandingkan inflasi tahun-tahun lalu untuk periode yang sama," ujar Darmin dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (31/5).
Darmin mengungkapkan inflasi periode Ramadan-Lebaran selalu tinggi. Pada periode Ramadan-Lebaran tahun lalu yang jatuh pada Juni 2018, inflasi mencapai 0,59 persen.
Tingkat ini merupakan inflasi periode lebaran yang terendah selama delapan tahun terakhir. Pendorong inflasinya berasal dari tarif angkutan udara sebesar 0,15 persen, ikan segar (0,08 persen), daging ayam ras (0,07 persen), dan telur ayam ras (0,06 persen).
Pada 2017, inflasi Ramadan-Lebaran yang jatuh pada Mei mencapai 0,69 persen. Faktor pemicunya berasal dari tarif listrik (0,17 persen), angkutan udara (0,15 persen), angkutan antar-kota (0,08 persen) dan bawang putih (0,08 persen).
Pada 2016, inflasi Ramadan-Lebaran yang tersebar pada periode Juni dan Juli bahkan mencapai mencapai 0,66 persen dan O,69 persen. Pada Ramadan 2016, pemicu inflasi berasal dari angkutan udara (0,08 persen), daging ayam (0,07 persen), dan ikan segar (0,06 persen).
Tahun ini, penyumbang inflasi Ramadan- Lebaran sebagian besar berasal dari bahan makanan di luar beras, seperti daging ayam dan bumbu-bumbuan seperti cabai-cabaian. Selain itu, harga tiket transportasi juga masih naik meskipun sedikit.
[Gambas:Video CNN]
"Sampai akhir bulan lalu, transportasi sudah agak tinggi makanya naiknya bulan ini tidak banyak lagi tetapi memang masih naik," ujarnya.
Sementara, rerata harga beras diperkirakan akan turun atau deflasi. Sebagai informasi, tahun ini, pemerintah menargetkan inflasi di level 3,5 persen atau lebih tinggi dari realisasi tahun lalu yang sebesar 3,13 persen.
Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah membentuk Tim Pengendalian Inflasi Baik di tingkat nasional maupun di daerah.
(agt/agt)from CNN Indonesia http://bit.ly/2MjYbzr
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Darmin Ramal Inflasi Ramadan Berkisar antara 0,5-0,6 Persen"
Post a Comment