"Yang jelas sekarang ini ekonomi dunia melambat dan bisa lebih melambat lagi kalau dia (Donald Trump) lakukan (menaikkan tarif impor China)," papar Darmin, Kamis (9/5).
Diketahui, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini sebesar 0,2 persen. Walhasil, ekonomi global diperkirakan hanya tumbuh 3,3 persen dari ramalan sebelumnya yang mencapai 3,5 persen.
Sebaliknya, jika AS dan China bisa menyelesaikan perang dagang, maka ekonomi global bisa kembali tumbuh. Dengan begitu, dampaknya akan positif untuk seluruh negara.
"Tapi Trump kadang kan tidak bisa diduga," imbuhnya.
Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut dampaknya bagi ekonomi dalam negeri jika memang Trump menaikkan tarif impor. Hal yang pasti, Darmin masih cukup percaya diri perang dagang tak mengganggu ekspor Indonesia.
"Kami tentu punya cara, jalan sendiri supaya bisa tetap mendorong ekspor," jelasnya.
Mengutip Reuters, Trump resmi menaikkan tarif impor produk China dari 10 persen menjadi 25 persen. Aturan ini akan berlaku pada Jumat (10/5) besok.
"Tarif impor ini naik 25% berlaku 10 Mei 2019," dikutip dari keterangan US Trade Representative. (aud/agi)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2VvWDXq
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Darmin: Ekonomi Global Bisa Lebih Lambat Jika AS Kerek Tarif"
Post a Comment