
Deputi Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah Machmud mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Bulog, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan sejak awal tahun terkait ketersediaan pasokan untuk Ramadan dan Lebaran.
"Sejak awal tahun kami yakin sudah aman, ada 1,9 juta lalu Bulog terus menyerap untuk dijaga lagi tahun-tahun selanjutnya," ujarnya, Senin (13/5).
Sementara itu, pemerintah juga akan mengatur pola distribusi. Pasalnya, mayoritas provinsi masih kekurangan pasokan beras.
"(Wilayah) yang surplus beras itu kan hanya enam sampai tujuh provinsi, yang lainnya kan masih dikirim dari daerah-daerah yang surplus," terang dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar mengatakan dalam sehari pihaknya menyerap beras sebanyak 10 ribu ton. Terhitung sejak April hingga Mei 2019 totalnya di atas 400 ribu ton.
"Ketersediaan ada 2,1 juta ton, sedangkan dari luar negeri masih utuh. Jadi untuk cadangan saja," ungkap Bachtiar.
Dengan demikian, Bulog hanya menggunakan beras lokal untuk mendukung operasional sehari-hari. Bachtiar menyatakan pihaknya menjual beras dengan harga sekitar Rp8.100-Rp8.500 per liter.
[Gambas:Video CNN] (aud/lav)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2Hm4Ncd
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bulog Klaim Pasokan Beras Tersedia 2,1 Juta Ton Saat Lebaran"
Post a Comment