
Pada penutupan sesi I hari ini, IHSG melonjak 1,51 persen atau 89,94 poin ke level 6.029. Padahal, sebelum-sebelumnya indeks cukup betah di area 5.900.
Nilai transaksi saham sebesar Rp4,6 triliun dengan volume 9,11 miliar saham. Sementara, mayoritas atau sebanyak 290 saham menguat, sedangkan 111 saham terkoreksi dan 110 saham lainnya bergerak stagnan.
Sayang, pelaku pasar asing sepertinya belum meramaikan transaksi beli pada perdagangan hari ini. Mereka tercatat jual bersih atau net sell di all market sebesar Rp240,26 miliar.
Analis Anugerah Sekuritas Bertoni Rio mengatakan pelaku pasar sudah mulai melakukan akumulasi beli dengan alasan IHSG sudah cukup murah. Dengan kata lain, mereka berspekulasi bisa mendapatkan keuntungan tinggi karena masuk di saat indeks merah.
"Hari ini menguji ketahanan level 6.000. Diprediksi menguat 50-60 poin lagi," ucap Bertoni kepada CNNIndonesia.com, Kamis (23/5).
Kendati begitu, bukan berarti pelaku pasar sudah tak khawatir dengan kondisi politik dan keamanan dalam negeri. Apalagi, beberapa kantor menutup operasionalnya akibat kerusuhan dua hari ini.
"Hal tersebut (masih) memicu kecemasan," katanya.
Sementara, Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy berpendapat komitmen dari aparat penegah hukum, seperti kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengamankan situasi usai pengumuman hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dianggap sudah terbukti. Dengan demikian, pelaku pasar merespons positif hal tersebut.
[Gambas:Video CNN]
"Komitmen TNI dan kepolisian sudah terbukti sehingga meningkatkan kepastian bagi pelaku pasar. Hari ini pergerakan masih positif, masih kuat," kata Robertus.
Hampir senada, Analis Panin Sekuritas William Hartanto melihat potensi IHSG untuk bertahan di area 6.000 sampai penutupan sore nanti terbuka lebar. Pasalnya, pelaku pasar kini sudah mendapat kepastian dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil Pilpres 2019.
Menurutnya, penguatan pada perdagangan sesi pertama ini bukan karena kericuhan massa yang mereda, tapi lebih kepada kepastian tersebut. "Kerusuhan memang mereda, namun yang penting bagi pelaku pasar adalah hasil rekapitulasi," tutur William.
Lagipula, kata dia, pelaku pasar optimistis bahwa aparat penegak hukum bisa mengatasi kerusuhan yang terjadi. Menurut William, penguatan IHSG akan berlanjut jika berhasil mempertahankan posisinya di level 6.000.
(aud/agt)from CNN Indonesia http://bit.ly/2WYC0iV
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Aksi 22 Mei Reda, IHSG Kembali Kokoh ke Level 6.000-an"
Post a Comment