
"Anggaran totalnya di Kementerian Ketenagakerjaan itu Rp6,9 triliun yang Rp5,2 triliun itu untuk pelatihan SDM," ujar Direktur Jenderal Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas Kemnaker Bambang Satrio Lelono seperti dikutip dari Antara, Jumat (21/2).
Bambang mengungkapkan alokasi pelatihan dan pendidikan vokasi atau pengembangan SDM termasuk untuk pembangunan fasilitas, peremajaan alat di setiap BLK di seluruh Indonesia.
Peningkatan anggaran dilakukan untuk merespons program prioritas pembangunan nasional, yaitu pembangunan kualitas SDM. "Anggaran tersebut adalah untuk mengimplementasikan program-program peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas yang akan dilatih pada 2020 ini sebanyak kurang lebih 500 ribu orang dan juga akan mensertifikasi 381.065 orang," katanya.
Menurut Bambang, pelatihan menjadi salah satu solusi bagi setiap tenaga kerja dalam rangka untuk meningkatkan keterampilannya dan untuk mendapatkan pekerjaan. Untuk itu, peserta BLK tidak hanya meningkatkan keahlian tetapi juga harus teknologi.
Ia berharap alokasi anggaran yang besar pemerintah dapat mengerek kualitas tenaga kerja, termasuk peningkatan produktivitas.
Sebagai informasi, realisasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2019 meleset dari target. Berdasarkan data BPS, IPM tercatat 71,92 pada 2019. Angka tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 71,39, tetapi masih di bawah target APBN 2019, 71,98.
(Antara/sfr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2HLH3NG
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemnaker Alokasikan 75 Persen Anggaran Untuk Pengembangan SDM"
Post a Comment