Search

Luhut Tengahi Beda Pendapat Basuki dengan Anies Soal Banjir

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ikut memberi komentar soal perbedaan pendapat antara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penyebab banjir yang merendam sejumlah wilayah Jabodetabek pada Rabu (1/1) lalu.

Ia mengaku sudah mendengar berbagai kemungkinan penyebab banjir dari Basuki ketika rapat di kantornya belum lama ini. Dari penjelasan Basuki, menurutnya, memang banyak faktor yang menjadi penyebab 'banjir tahun baru'.

Hal ini, sambungnya, menandakan bahwa pandangan dari Basuki maupun Anies sebenarnya tepat soal penyebab terjadinya banjir. Ia pun meminta perbedaan pandangan kedua tokoh itu tidak saling diadu.


"Tidak ada yang berseberangan kok. Saya kira pikiran Pak Basuki benar, tidak ada yang salah, Pak Gubernur juga oke. Saya kira jangan ditubruk-tubrukkan lah," ujar Luhut di Istana Kepresidenan, Jumat (3/1). Lebih rinci, Luhut turut menjabarkan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya banjir di Jabodetabek. Pertama, banjir disebabkan oleh kurang lancarnya aliran air dari hulu ke hilir.

"Jadi kali itu mesti dibersihkan supaya air lebih lancar lewat," ucapnya.

Kedua, rencana pembangunan bendungan di hulu sumber air belum rampung. Diketahui, pemerintah tengah membangun Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi untuk mengurangi aliran air ke kawasan DKI Jakarta.

"Di Puncak itu memang sedang disiapkan bendungan itu yang kedua itu, hanya baru tahun ini selesai," imbuhnya.

Ketiga, pemerintah masih terus membangun sistem aliran air dengan sodetan dan pompa yang mampu mempercepat aliran air ke laut. Keempat, program normalisasi sungai belum rampung.

"Ya kan belum tuntas, itu yang dimaunya dari 30 berapa kilometer (33 kilometer) itu kan baru 16 kilometer yang selesai, ya biar dituntaskan segera," katanya.

Sebelumnya, Basuki dan Anies beda pendapat soal penyebab banjir. Menurut Basuki, salah satu penyebab banjir adalah belum rampungnya program normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 33 km.

"Namun, mohon maaf Bapak Gubernur (Anies), selama penyusuran kali Ciliwung ternyata sepanjang 33 kilometer itu yang sudah ditangani dinormalisasi 16 km. Di 16 km itu kita lihat insyaallah aman dari luapan," tutur Basuki.

[Gambas:Video CNN]

Sementara menurut Anies, banjir terjadi karena tidak ada pengendalian air dari daerah di selatan Jakarta. Menurutnya, bila tidak ada pengendalian, maka program normalisasi tidak akan berfungsi juga.

"Jadi, selama air dibiarkan dari selatan masuk ke jakarta dan tidak ada pengendalian dari selatan, maka apa pun yang kita lakukan di pesisir termasuk di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan airnya," kata Anies.

Ia pun memberi contoh normalisasi di kawasan Kampung Melayu yang dilakukan pihaknya, namun tetap mengalami banjir.

"Artinya kuncinya itu ada pada pengendalian air sebelum masuk pada kawasan pesisir. Selama kita membiarkan air mengalir begitu saja, selebar apa pun sungainya, maka volume air itu akan luar biasa. Karena makin banyak kawasan yang digunakan untuk perumahan. Sehingga air pun mengalir ke sungai," terangnya.

(uli/sfr)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/39zG00e
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Luhut Tengahi Beda Pendapat Basuki dengan Anies Soal Banjir"

Post a Comment

Powered by Blogger.