
Indeks tersebut lebih rendah dibandingkan Desember yang masih bisa mencapai 50,2. Sekedar informasi pembacaan indeks PMI, digunakan angka 50.0. Disebutkan apabila angka indeks di atas 50.0, berarti sektor yang dihitung mengindikasikan adanya ekspansi (pertumbuhan).
Kalau indeks di bahwa 50.0, berarti sektor tersebut sedang mengalami kontraksi (perlambatan). Data resmi pemerintah China menyatakan penurunan kinerja sektor manufaktur tersebut disebabkan oleh penyebaran wabah Virus Corona belakangan ini
Biro Statistik Nasional China menyatakan dampak Virus Corona terhadap perlambatan sektor manufaktur tersebut hanya bersifat sementara dan belum mencakup dampak keseluruhan. Pasalnya, survey data manufaktur tersebut dilakukan sebelum (20/1). "Dampak pneumonia yang disebabkan oleh Virus Corona terhadap sektor manufaktur belum sepenuhnya terlihat. [Sehingga] Tren masa depan akan membutuhkan pengamatan lebih lanjut," ujar pihak Biro Statistik Nasional China seperti dikutip dari AFP, Jumat (31/1).
Sebagai informasi Virus Corona memang tengah mewabah di China belakangan ini. Virus telah membunuh 213 orang dan menginfeksi ribuan orang lainnya.
Akibat penyebaran Virus tersebut, China memang menutup akses transportasi dan manufaktur. Akibat penutupan tersebut, Hubei yang menjadi pusat penyebaran virus seperti kota mati. Kegiatan ekonomi lumpuh
Warga serta wisatawan China terpaksa menghabiskan liburan Imlek di rumah masing-masing. Tentunya warga China mencatat tahun ini sebagai Imlek yang tidak biasa karena beberapa kawasan terisolasi, pemerintah menutup tempat-tempat hiburan serta membatalkan perhelatan acara-acara besar.
[Gambas:Video CNN]
Terlihat bioskop di seluruh China ditutup, padahal dalam waktu terdekat banyak film-film blockbuster yang rilis.
Lebih parah, banyak negara lain yang menghimbau kepada warganya untuk sementara menghindari perjalanan ke China.
Pabrik besar juga tak mau mengambil resiko, seperti pabrik teknologi Taiwan Foxconn yang akan menghentikan sementara aktivitas manufaktur pada pertengahan Februari.
Toyota, IKEA, Starbucks, Tesla, McDonald's dan Volkswagen adalah perusahaan raksasa yang sementara ini sudah menghentikan aktivitas produksi.serta menutup sejumlah outlet di China.
Dampak virus corona terlihat tak begitu memberikan dampak langsung pada aktivitas manufaktur mobil, namun tetap saja akan menjadi kekhawatiran dampak panjang terhadap tumbangnya ekonomi di China, imbas virus baru mematikan tersebut.
(khr/agt)from CNN Indonesia https://ift.tt/318yYvw
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indeks Manufaktur China Melambat 'Terinfeksi' Virus Corona"
Post a Comment