Search

Penjual Bunga Kebanjiran Pesanan Jelang Malam Natal

Jakarta, CNN Indonesia -- Waktu masih menunjukkan pukul 10.00 WIB di jam tangan Fachrul Rozi. Belum masuk tengah hari, ia sudah terlihat sibuk merangkai beberapa tangkai bunga di genggamannya.

Beberapa tangkai bunga tersebut ia sambung dengan kawat menggunakan plester bening. Aktivitas yang dilakukannya sejak dini hari itu dilakukan untuk memperkokoh dan merapikan mahkota serta tangkai bunga agar sedap dipandang mata.

Fachrul adalah seorang pedagang bunga di ibu kota. Ia mengaku sudah 19 tahun melanglang buana melayani pesanan bunga, bersama istri dan anak semata wayangnya.


Hari ini, Selasa (24/12), merupakan hari spesial bagi Fachrul. Bukan tanpa alasan, ia mengaku mendapat segudang pesanan dari para pelanggan yang merayakan Natal. "Pesanan membludak dari kemarin, dari pagi ini sudah ada kurang lebih ada 40 pesanan bunga," ungkap pria berumur 48 tahun tersebut kepada CNNIndonesia.com.

Biasanya, ia cuma mendapatkan 20 hingga 40 pesanan di hari-hari biasa. Namun, jelang malam Natal, pesanan bisa melonjak hingga lebih dari 100 pesanan.

"Biasanya pelanggan yang pesan dan datang itu untuk merayakan Malam Natal, untuk dekor di gereja juga. Paling ramai bisa 130, 160 pesanan juga pernah," tuturnya.

Pria berbadan kurus dengan kulit sawo matang itu menyebut bunga mawar dan lili menjadi favorit pengunjung saat Natal.


"Mereka (pengunjung) cenderung beli yang (berwarna) kemerahan. Merah, agak pink juga putih," tuturnya.

Fachrul mematok harga bunganya berbeda-beda, sesuai permintaan yang meningkat. Setangkai mawar ia banderol Rp20.000, naik Rp5.000 dari yang sebelumnya Rp15.000.

Sementara, bunga lili ia tawarkan seharga Rp60 ribu per tangkai, dengan harga normal Rp50 ribu per tangkai.

Meski beberapa bunga harganya dikerek naik, Fachrul mengaku para pengunjung masih ramai berdatangan dan rela untuk membeli bunga dari tokonya.

"(Pesanan) masih ramai saja kok," imbuhnya.

Penjual bunga di Jakarta banjir pesanan jelang malam Natal. (CNN Indonesia/Aria Ananda).
Dalam sehari berjualan di malam Natal., Fachrul bisa meraup laba bersih sekitar Rp8 juta hingga Rp10 juta.

"Kalau hari biasa paling untung Rp2juta, Rp3 juta, kadang enggak untung, tergantung rame (pembeli) nya," imbuhnya.

Untuk malam Natal tahun ini, ia optimistis bisa meraup untung lebih dari periode yang sama tahun lalu atau lebih dari Rp8 juta.

"Yang kali ini lebih ramai kayaknya, soalnya dari kemarin udah banyak pesanan datang," jelasnya.

Tak hanya Fachrul, pedagang bunga di kawasan Jakarta lainnya seperti Herdiansyah juga mengaku kebanjiran pesanan jelang Malam Natal.

Berbeda dengan Fachrul yang fokus berjualan dengan toko fisik dan pesanan manual melalui telepon, Herdiansyah juga menjual bunga dari toko online yang ia pasang di salah satu e-commerce yang cukup populer di kalangan masyarakat.

Menurut pria berumur 28 tahun itu, penjualan di toko online-nya lebih laris dibanding toko fisiknya. Sebab, pelanggan bisa memesan dari jauh-jauh hari sebelum dikirim atau diambil jelang Natal.

"Kalau online itu fleksibel jadi lebih ramai (pelanggan). Pesanannya bisa dua kali lipat dari toko fisik," ungkap Herdiansyah.

Selain fleksibel, Herdiansyah menganggap toko online lebih menguntungkan karena tidak harus menggaji pegawai seperti toko fisik miliknya. Maklum, per bulan Herdiansyah harus menggelontorkan dana untuk menggaji dua pegawai tokonya sebesar Rp2,5 juta per pegawai.

Di toko Herdiansyah, bunga yang diminati pelanggan berbeda dengan Fachrul. Tak hanya lili dan mawar, bunga kastuba serta sedap malam juga menjadi pilihan favorit masyarakat.

"Kalau kastuba itu per 7 tangkai harganya Rp80 ribu, harga normal biasanya Rp50 ribuan," ujarnya.

Untuk harga bunga sedap malam, Herdiansyah pasang harga Rp7 ribu per tangkai, dengan harga normal Rp5 ribu per tangkai. Lalu, mawar dan lili dibanderol dengan harga yang tak jauh berbeda dengan toko Fachrul.

Dengan kombinasi toko online dan fisik, Fachrul bisa kebanjiran lebih dari 300 pelanggan di Hari Natal.

Angka tersebut melesat dibandingkan jumlah rata-rata pelanggan normal Herdiansyah yang sebanyak 40 pelanggan per harinya.

"Kalau Malam Natal ini lumayan ramai, perkiraan saya untungnya bisa sampai Rp15 juta, Rp18 juta hari ini," ujarnya.

Pada Natal tahun lalu, Herdiansyah meraup laba bersih hingga Rp14 juta. Angka itu jauh di atas profit hari biasa yang hanya berkisar Rp5 juta hingga Rp6 juta per hari.

[Gambas:Video CNN] (ara/sfr)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/35TLDEe
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penjual Bunga Kebanjiran Pesanan Jelang Malam Natal"

Post a Comment

Powered by Blogger.