Menteri Edhy Akan Serahkan Kapal Pencuri Ikan ke Nelayan

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo menyatakan akan menyerahkan kapal pencuri ikan ke nelayan. Ia mengaku telah mendapatkan restu dari Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menyerahkan kapal asing pencuri ikan (illegal fishing) kepada nelayan.

Ia mencatat terdapat kurang lebih 72 kapal yang sudah mendapatkan putusan inkrah dari pengadilan . Dari jumlah tersebut sebanyak 46 siap diserahkan kepada nelayan. Lebih lanjut, 29 kapal sudah berada di Batam, Kepulauan Riau.

"KKP sudah menyerahkan ini kepada kewenangan Menteri Keuangan dan Menteri Keuangan sudah setuju. Tinggal target sasaran yang kami butuh masukan," katanya, Senin (23/12).

Ia bilang pemerintah akan memastikan pemberian kapal kepada nelayan tepat sasaran. Upaya tersebut dilakukan supaya jangan sampai nelayan tersebut justru menjual kapal pemberian negara itu. Karenanya, ia mengaku akan mengatur langkah pengawasan sekaligus pendampingan. Menurut dia, jika kapal tersebut hendak diserahkan kepada pihak ketiga baik nelayan maupun lainnya membutuhkan proses seperti perizinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hingga Presiden RI bergantung dari nilai kapal tersebut.

Alasannya, kapal tersebut telah menjadi aset negara setelah putusan inkrah.

"Jadi misalnya diserahkan kepada nelayan melalui koperasi, harus dipastikan ini punya nilai tambah dan bisa menghasilkan buat nelayan," imbuhnya.

Selain ke nelayan, ia menyebut alternatif lainnya adalah menyerahkan kapal tersebut kepada sekolah-sekolah perikanan maupun rumah sakit (RS) terapung. Ia menyebut kapal-kapal tersebut memiliki ukuran rata-rata 100 gross tonnage (GT).

Sementara itu, sisa 26 kapal belum ditentukan nasibnya. Pasalnya, beberapa dari kapal tersebut dalam kondisi kurang baik.

Kapal Terdampar

Selain kapal asing pencuri ikan, ia juga menyoroti kapal-kapal terdampar (stranded) di perairan Indonesia. Ia menuturkan kurang lebih 400 kapal yang terdampar di sembilan pelabuhan termasuk di Benoa, Bali dan Bitung, Sulawesi Utara.

Ia menegaskan kapal-kapal tersebut perlu mendapatkan tindakan lantaran jika didiamkan di pelabuhan justru akan mengotori wilayah tersebut. Namun demikian, ia belum merincikan langkah yang diambil KKP.

Dalam hal ini, ia terlebih dulu akan melakukan analisa dan evaluasi pada kapal-kapal tersebut.

[Gambas:Video CNN]
"Jangan sampai mengotori pelabuhan dan tak bertuan, karenanya kami harus pastikan pemiliknya," katanya.

Wacana pemberian kapal asing pencuri ikan kepada nelayan merupakan salah satu program Edhy. Kebijakannya itu berbeda dengan Menteri KKP pendahulunya Susi Pudjiastuti yang kerap menenggelamkan kapal-kapal asing pencuri ikan.

Sebelumnya, Edhy bilang penenggelaman kapal asing akan sia-sia jika tidak dibarengi bimbingan terhadap nelayan dan pembudi daya perikanan.

Kendati demikian, ia tetap menghormati langkah pendiri maskapai Susi Air itu. Sebagai catatan, selama menjadi Menteri KKP, Susi telah menenggelamkan 556 kapal asing pencuri ikan.

(ulf/agt)

Let's block ads! (Why?)