
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto mengungkapkan dana yang masuk digunakan untuk membangun 43 proyek tol sepanjang 985 kilometer (km).
Selain proyek jalan tol, aliran investasi yang masuk melalui KPBU untuk pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) juga rendah lantaran baru terealisasi 19 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp20,15 triliun. Ini artinya, proyek SPAM yang dibangun menggunakan KPBU hanya berkisar Rp3,81 triliun.
"Realisasi KPBU di PUPR lima tahun kemarin masih rendah. Kami mendorong realisasi lebih besar," ucap Eko, Rabu (6/11). Eko menyatakan pemerintah ke depannya akan lebih banyak menggandeng swasta dalam mengerjakan proyek tol. Ia juga tak menampik kalau pemerintah akan memberikan insentif bagi swasta yang berinisiatif membangun ruas tol.
"Kami kan mainnya nanti memberikan konsesi dan juga tarif yang bisa dipakai di sana. Nah, itu hitungannya dari awal," terang dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menyatakan pemerintah menargetkan pembangunan 2.000 kilometer (km) jalan tol di Sumatra pada 2020-2024. Selain itu, pemerintah juga menargetkan penambahan 500 km jalan tol di Jawa dan Jabodetabek.
"Akhir tahun ini ada 2.200 km, kemudian ada tambahan target 2.500 km lagi. Jadi total 4.700 km," kata Danang.Target itu belum termasuk inisiatif dari sejumlah badan usaha jalan tol (BUJT). Jika ditambah dengan inisiatif badan usaha, Danang memperkirakan total ruas tol yang dibangun selama periode 2014-2024 mencapai 5.200 km.
[Gambas:Video CNN] (aud/sfr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2oQGWuu
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Realisasi Pembiayaan Jalan Tol Lewat KPBU Baru 28 Persen"
Post a Comment