Search

Empat Kursi Dirut BUMN Kosong, Berpotensi Diisi Ahok

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku akan menduduki kursi di perusahaan BUMN pada November-Desember ini. Namun, Ahok belum merinci perusahaan pelat merah mana yang akan dibawahinya.

"Mungkin, nanti Desember atau November, saya tidak tahu. Mungkin, tanya ke pak Menteri (Menteri BUMN Erick Thohir)," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, dikutip Antara, Rabu (13/11).

Kenyataannya, saat ini terdapat empat BUMN yang pucuk pimpinannya masih diisi oleh pelaksana tugas (Plt). Yaitu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT PLN (Persero) Tbk, dan PT Inalum (Persero).

Sekadar mengingatkan, Ahok datang ke kantor Kementerian BUMN sekitar pukul 09.38 WIB. Ia diundang oleh Erick untuk membicarakan pengelolaan BUMN ke depan. Lalu, ia meninggalkan kantor Kementerian BUMN pada pukul 10.50 WIB.

Dalam pertemuan itu, Ahok mengatakan ia mengaku siap untuk terlibat mengelola salah satu BUMN. Meski demikian, ia belum mengemukakan lebih jauh posisinya kelak.

"Saya cuma diajak untuk masuk di salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," terang Ahok.

Sebelumnya, Erick menyebut sudah menyerahkan nama-nama calon direksi untuk tiga BUMN, yakni Bank Mandiri, BTN, dan Inalum.

"Kemarin kan saya sudah sampaikan ada TPA yang menentukan posisi direksi BUMN, yang sudah diputuskan untuk Bank Mandiri dan BTN. Hari ini kami ajukan Inalum, nanti tunggu keputusannya, mungkin 1-2 hari," katanya.

Presiden Jokowi melalui sidang Tim Penilai Akhir (TPA) akan menentukan sejumlah direktur utama perusahaan BUMN yang tengah lowong, setelah terjadi penunjukkan beberapa dirut BUMN yang masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
[Gambas:Video CNN]


(bir)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/33P1ByA
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Empat Kursi Dirut BUMN Kosong, Berpotensi Diisi Ahok"

Post a Comment

Powered by Blogger.