
"(Ditambah modal) Rp700-an miliar lah," ungkap Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja, Rabu (6/11).
Jahja menuturkan tambahan modal itu bertujuan untuk membuat Bank Royal naik kelas dari Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) I menjadi BUKU II. Pasalnya, BCA tengah mengkaji Bank Royal untuk fokus ke segmen perbankan digital.
"Kami nanti lihat kebutuhannya, jadi kalau memang butuh untuk cepat ekspansi ya kami akan tambah modal," tuturnya. Untuk masuk dalam BUKU II, bank umum harus memiliki modal inti antara Rp1 triliun-Rp5 triliun. Sementara itu, modal inti Bank Royal saat diakuisisi BCA kurang lebih Rp300 miliar. Dengan demikian, sebagai pemilik baru harus menyuntikkan modal kepada Bank Royal.
BCA beserta anak usahanya, BCA Finance membeli sebanyak 2.872.000 saham Bank Royal yang mewakili seluruh modal yang ditempatkan dan disetor oleh para penjual dalam Bank Royal. Nilai transaksi saham itu maksimum Rp1 triliun.
BCA sendiri telah merampungkan akuisisi Bank Royal pada Senin (4/11). Penandatangan perjanjian akta jual beli saham dilakukan setelah BCA mendapat persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dengan penandatangan akta jual beli tersebut, BCA resmi memiliki 99,99 persen saham Bank Royal. Sedangkan BCA Finance menggenggam 0,01 persen dari total saham Bank Royal. Direktur BCA Subur Tan menuturkan akuisisi Bank Royal bertujuan melengkapi layanan perbankan BCA."Dalam jangka panjang, akuisisi ini juga diharapkan dapat memberikan added value yang berkesinambungan bagi semua stakeholders,"katanya dalam keterangan resmi.
[Gambas:Video CNN] (ulf/agt)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2qtNlwb
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BCA Suntik Bank Royal Rp700 M Demi Fokus ke Segmen Digital"
Post a Comment