
Kepala BPH Migas Fanshurullah menyatakan sisa tiga titik akan direalisasikan pada akhir September 2019 mendatang. Dengan demikian, realisasinya bisa sesuai dengan target yang dicanangkan.
"Realisasi program BBM Satu Harga sampai 20 Agustus 2019 terealisasi sebanyak 167 titik. Dari 167 yang beroperasi, baru diresmikan 144 titik lembaga penyalur," ucap Fanshurullah, Rabu (21/8).
Ia mengklaim pelaksanaan BBM Satu Harga ini sudah menjangkau kurang lebih 571.991 kepala keluarga yang berada di 164 kecamatan di Indonesia. Sementara, total konsumsi BBM nya sebesar 205.141 kiloliter (KL).
Selanjutnya, program BBM Satu Harga akan lebih digenjot dalam lima tahun ke depan. Hal ini sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).Menurut Fanshurullah, pemerintah menargetkan penambahan BBM Satu Harga di 330 titik hingga 2024 mendatang. Dengan begitu, lembaga penyalur pun bertambah menjadi 500 dalam waktu lima tahun ke depan.
Bila dirinci, pemerintah berupaya menambah 77 penyalur BBM Satu Harga pada 2020, kemudian ditambah 77 lagi pada 2021, lalu 2022 sebanyak 73 penyalur, dan 60 penyalur pada 2024.
"BPH Migas juga mengusulkan pembangunan SPBU mini berbasis kecamatan dengan harapan untuk menjamin ketersediaan dan pendistribusian BBM ke masyarakat pada wilayah-wilayah yang belum mendapatkan penyalur," sambung dia.Pembangunan SPBU mini ini nantinya merupakan hasil kerja sama antara Koperasi, Pesantren, dan BUMDES. Beberapa contoh SPBU mini, yaitu Pertashop, G-Lite, dan Mobil. Ketiganya sudah mengantongi izin dari pemerintah daerah (pemda) dengan komoditas BBM non subsidi yang memiliki spesifikasi oktan di atas 90. (aud/lav)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2zgYrpm
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sebanyak 167 Titik BBM Satu Harga Beroperasi Akhir Agustus"
Post a Comment