Search

Neraca Dagang Juni Surplus Lagi US$200 Juta

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Juni 2019 mengalami surplus US$200 juta. Kinerja ini terbilang sama dibanding neraca perdagangan Mei yang mencatat surplus US$210 juta. 

Kepala BPS Suhariyanto menuturkan surplus neraca perdagangan disebabkan karena jumlah ekspor lebih besar dibanding impornya. Tercatat, ekspor Juni sebesar US$11,78 miliar, sedangkan impor mencapai US$11,58 miliar.

Ia menyebut nilai ekspor Juni anjlok 20,54 persen dibanding bulan sebelumnya yakni US$14,83 miliar. Sementara secara tahunan, ekspor turun 8,98 persen.

"Dari dokumen ekspor yang kami terima, memang mengalami penurunan yang tajam," jelas Suhariyanto, Senin (15/7).

 
Menurutnya, terdapat dua faktor utama penyebab ekspor turun. Pertama, harga sejumlah komoditas yang turun, seperti batu bara, seng, tembaga, dan minyak kelapa sawit. Hal ini berdampak signifikan, mengingat batu bara dan minyak kelapa sawit adalah penyumbang utama ekspor nonmigas Indonesia.

Kedua, libur panjang yang terjadi pada Juni. Hal ini pun terlihat dari seluruh ekspor jika dilihat secara sektoral.

Adapun ekspor migas turun 34,46 persen secara bulanan, ekspor pertanian turun 33,83 persen secara bulanan, ekspor industri turun 19,62 persen secara bulanan, dan ekspor pertambangan turun 16,11 persen secara bulanan.

"Dan perlu diingat bahwa tahun 2019 juga adalah tantangan yang berat bagi ekspor seiring perlambatan ekonomi global," tutur dia.

Hanya saja, impor ternyata menurun lebih dalam 20,7 persen dari US$14,61 miliar di Mei menjadi US$11,58 miliar. Hari libur panjang di Juni menjadi penyebab, mengapa impor juga turun drastis. 


Seluruh golongan impor tercatat mengalami penurunan secara bulanan. Impor barang konsumsi tercatat turun 33,57 persen, impor bahan baku menurun 17,78 persen secara bulanan dan barang modal turun 25,53 persen secara bulanan.

"Tapi secara tahunan, impor April ini tumbuh 2,8 persen dibanding Juni tahun sebelumnya," jelas dia.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia sejak Januari ke Juni tercatat US$80,32 miliar atau turun 8,57 persen dibanding periode yang sama tahun lalu US$87,88 miliar.

Sementara itu, nilai impor kumulatif Januari hingga Juni mencatat US$82,26 miliar atau turun dari tahun lalu US$89,05 miliar. Walhasil secara kumulatif, Indonesia masih mencatat defisit sebesar US$1,94 miliar sepanjang tahun 2019.

"Tapi tentu kami berharap kinerja ini akan membaik hingga akhir tahun nanti," jelas dia

[Gambas:Video CNN] (glh/agi)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2jY3uXJ
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Neraca Dagang Juni Surplus Lagi US$200 Juta"

Post a Comment

Powered by Blogger.