KPPU Selidiki Perbedaan Harga Ayam di Peternak dan Pedagang

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengaku tengah melakukan penyelidikan terkait disparitas atau perbedaan harga ayam hidup (live bird) di tingkat peternak dibandingkan dengan harga ayam karkas (potong) di tingkat pedagang.

Juru Bicara dan Anggota Komisioner KPPU Guntur Saragih mengatakan normalnya selisih harga di tingkat peternak dan pedagang menurut perhitungan pihaknya sebesar 1,6 kali.

Sesuai dengan Permendag Nomor 96 Tahun 2018 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen, harga ayam di tingkat peternak sebesar Rp18 ribu-Rp20 ribu per kilogram (kg). Sedangkan harga ayam ditingkat konsumen ditetapkan maksimal Rp34 ribu per kg.

Sementara kondisi saat ini, menurut dia, meleset dari perhitungan tersebut. Harga ayam hidup di peternak merosot tajam, sedangkan harga ayam di pasar tetap stabil.

Oleh karena itu, ia menduga terjadi permainan harga di pasar khususnya terkait middle man alias perantara antara peternak dan pedagang.

"Seharusnya middle man saluran distribusi itu efisien, dengan transport dan lain-lain itu kecil. 1,6 kali rasio yang umum dipakai dalam perunggasan," katanya.

KPPU pun menduga ada potensi pelanggaran terkait persaingan usaha di industri ayam potong. Namun, ia masih enggan blak-blakan tentang pihak yang diduga melakukan kecurangan itu.

"Tim masih kerja, sedang fokus cari alat bukti pelanggaran," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi menungkapkan harga jual ayam di tingkat produsen Bogor hanya berkisar Rp9.000 hingga Rp10 ribu per kilogram (kg). Angka ini jauh di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) yang mencapai Rp18.500 per kg, maupun harga acuan yang ditetapkan Kemendag sebesar Rp18 ribu-Rp20 ribu per kg.
[Gambas:Video CNN] (aud/agi)

Let's block ads! (Why?)