
Hal itu disampaikan Jinping dalam pertemuan dengan BRIC Country di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang. BRIC merupakan akronim dari Brasil, Rusia, India, dan China, yakni kelompok negara-negara yang memiliki perkembangan ekonomi serupa.
"Semua ini menghancurkan tatanan perdagangan global. Ini juga berdampak pada kepentingan bersama negara kita, membayangi perdamaian dan stabilitas di seluruh dunia," kata Jinping seperti dikutip Reuters, Jumat (28/6).
Dia menambahkan negara-negara BRIC harus meningkatkan ketangguhan dan kemampuan untuk mengatasi risiko eksternal, di tengah ketidakpastian ekonomi seperti demikian.
Perdana Menteri India Narendra Modi menilai perkembangan ekonomi global sebagian besar didorong oleh keputusan sepihak. Tak hanya itu, perselisihan antar negara juga dirasakan oleh seluruh sistem ekonomi.
"Kita harus tetap fokus pada reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk mencapai pembangunan ekonomi global yang seimbang, agar pertumbuhan ini terbuka untuk semua orang," ujar Modi.
Pernyataan tersebut mengomentari kondisi perang dagang yang dihembuskan Amerika Serikat (AS) dan China. Jika perang dagang terus berlangsung, hal itu dianggap akan turut mempengaruhi situasi perdagangan global.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku akan membahas persoalan perdagangan global dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang.
Hal itu dilakukan Trump ketika Negeri Paman Sam berambisi untuk memangkas defisit perdagangan besar.
"Kami akan berbicara tentang banyak hal, juga berbicara tentang banyak perdagangan. Saya menghargai kenyataan bahwa Jepang mengirim banyak perusahaan mobil ke Michigan, Ohio, Pennsylvania dan North Carolina," kata Trump.
Pernyataan Trump juga merujuk pada negara-negara yang kritis terhadap upayanya untuk memenangkan pemilihan presiden tahun depan.
[Gambas:Video CNN] (Reuters/lav)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2X8W15Q
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Xi Jinping: Proteksionisme Dagang Ganggu Ekonomi Global"
Post a Comment