
Pembangunan kilang LPG baru tersebut diklaim bakal mengurangi impor gas nasional yang kini mencapai Rp40 triliun per tahun.
Bupati Muba Dodi Reza Alex mengatakan selain menekan impor gas, pembangunan kilang LPG juga dapat berpengaruh besar terhadap perekonomian daerahnya. Pasalnya, pembangunan kilang bisa meningkatkan potensi pendapatan anggaran daerah (PAD) yang bersumber dari Sumur Gas Lapangan Jambi Merang yang telah beroperasi sejak 2011 lalu.
"Selain itu kilang baru ini pun akan menyerap tenaga kerja lokal dari Muba. Jadi kalau bicara dampak positif tentu akan banyak, termasuk mengurangi impor LPG pemerintah," ujar dia usai penandatanganan MoU Antara PT Pertagas dengan PT Petro Muba di Oil Center Building Pertamina Jakarta, Rabu (19/6).
Pembangunan kilang LPG ini pun merupakan langkah lanjutan dari pembangunan stasiun pengumpulan minyak mentah di Kecamatan Babat Toman, Muba, beberapa waktu lalu. Dengan komitmen kuat antara Pertamina dan Pemkab Muba, Dodi berharap dapat mengembangkan perekonomian daerah sekaligus berkontribusi pada ketahanan energi Indonesia.
Sementara itu Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro kerja sama tersebut merupakan langkah strategis untuk pengembangan pembangunan dengan pengoperasian kilang hingga penjualan hasil produksi LPG dari lapangan gas di Jambi Merang, Muba.
"Kilang LPG baru ini pun diharapkan dapat membantu Pertamina meningkatkan produksi LPG demi memenuhi kebutuhan domestik," ujar dia.
Sementara itu Direktur PT Petro Muba Yuliar mengatakan, alokasi gas akan dialirkan ke pabrik kilang LPG Muba sekitar 250-300 ton per-hari.
Untuk memudahkan jangkauan, Yuliar merancang pembangunan pabrik kilang LPG di dekat sumber gas yakni di Jambi Merang. "Gas inilah yang akan disuplai ke masyarakat Muba untuk kebutuhan rumah tangga. Jadi dari Muba, untuk Muba," ujar dia.
[Gambas:Video CNN] (idz/agt)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2IQMPOo
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rem Impor Gas, Pertagas- Pemkab Muba Bangun Kilang LPG Bareng"
Post a Comment